Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyatakan realisasi Program Indonesia Pintar (PIP) di daerah ini baru mencapai 58 persen.

Kabid Pembinaan SD Disdikbud Rejang Lebong Deri Effendi, di Rejang Lebong, Selasa, mengatakan penyerapan PIP di daerah itu masih rendah kendati sudah diluncurkan sejak 2016 lalu, dengan 11.517 siswa yang terdaftar mencairkannya baru berkisar 6.000 siswa.

"Penyerapan PIP tingkat SD di Kabupaten Rejang Lebong saat ini memasuki tahun ketiga masih rendah, baru terserap sekitar 58 persen dari total anggaran yang dikucurkan sebesar Rp4,628 miliar," katanya lagi.

Masih rendah penyerapan dana bantuan untuk pelajar tidak mampu yang dikucurkan pemerintah pusat dalam Kartu Indonesia Pintar (KIP) dengan besaran mulai dari Rp250.000 sampai dengan Rp450.000 tersebut sangat disesalkan pihaknya.

Rendah realisasi penyerapan bantuan PIP di Kabupaten Rejang Lebong itu, katanya lagi, dikarenakan beberapa faktor salah satunya para orang tua murid tidak mau mengurus pencairannya di bank yang sudah ditunjuk, karena posisinya jauh dari desa mereka.

Selain itu, proses pengurusan pencairan PIP juga dinilai terlalu rumit dan banyak persyaratan yang harus dilengkapi sementara dana bantuan yang akan dicairkan jumlahnya dinilai terlalu kecil, sehingga tidak sebanding dengan ongkos perjalanan dalam mengurusnya.

Walaupun penyerapan PIP masih rendah, pihaknya akan terus mendorong sekolah untuk membantu orang tua siswa melakukan pencairan PIP. Jika dana itu tidak dicairkan, maka akan membuat reputasi daerah menjadi buruk.

Pihaknya akan mengumpulkan sejumlah pihak, yaitu bank penyalur dan sekolah untuk mencari solusi terbaik dalam penyaluran PIP ini, sehingga pada monitoring lapangan oleh Kemendikbud dalam waktu dekat ini bisa diketahui pemerintah pusat.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018