Mukomuko (Antaranews Bengkulu) - Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan akan mempertanyakan penyebab harga tandan buah segar kelapa sawit di tingkat pabrik di daerah itu selama beberapa hari mengalami penurunan.

"Kami akan tanyakan penyebabnya kepada pihak pabrik CPO. Karena hanya tiga dari sembilan pabrik yang membeli buah sawit petani lebih rendah dibandingkan sebelumnya," kata Kasi Kemitraan dan Perizinan Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Sudianto di Mukomuko, Jumat.

Sebanyak tiga pabrik CPO di daerah itu sejak beberapa hari terakhir membeli tandan buah segar kelapa sawit petani setempat dengan harga lebih murah dibandingkan sebelumnya.

Harga tandan buah segar kelapa sawit di tiga pabrik CPO milik PT Sapta Sentosa Jaya Abadi (SSJA), PT S3 dan PT BMK turun sebesar Rp40-Rp60 per kilogram.

Ia menyatakan, kalau penyebab harga sawit turun karena pengaruh penurunan harga CPO dua dan nilai tukar rupiah lebih rendah dibandingkan dollar, kenapa harga sawit di pabrik lain tidak turun.

Untuk itu, ia minta kejelasan terkait penyebab penurunan harga tandan buah segar kelapa sawit di tiga pabrik tersebut.

Ia memastikan, penyebab harga sawit di pabrik turun bukan karena ada pihak tertentu yang meminta tunjangan hari raya (THR) kepada perusahaan.

"Semua itu murni karena ada pengaruh pasar dunia. Karena yang menentukan harga CPO itu negara luar," ujarnya.

Ia menyebutkan, pabrik CPO milik PT SSJA membeli sawit petani setempat dengan harga sebesar Rp1.250 per kilogram, atau lebih rendah dibandingkan sebelumnya sebesar Rp1.300 per kg, pabrik PT S3 membeli tandan buah segar kelapa sawit petani dengan harga sebesar 1.270 per kg.

Kemudian pabrik CPO milik PT BMK membeli sawit petani dengan harga Rp1.400 per kg, atau lebih rendah dibandingkan harga sebelumnya sebesar Rp1.440 per kg.

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018