Mukomuko (Antaranews Bengkulu) - Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mendapat bantuan dana dari pemerintah pusat untuk mengembangkan tanaman jagung menggunakan lahan kering milik petani seluas 1.000 hektare.

Dana tersebut digunakan untuk membeli benih jagung dan sarana produksi (saprodi), kata Kabid Tanaman Pangan dan Holtukultura Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Wahyu Hidayat di Mukomuko, Sabtu.

"Lahan tanaman jagung seluas 1.000 hektare itu merupakan lahan kosong dan lahan persawahan yang belum ditanami padi," kata Hidayat menjelaskan.

Ia menyebutkan menggunaan dana untuk membeli benih jagung dan saprodi sebesar Rp695.000/hektare, dengan rincian setiap hektare lahan mendapat bantuan dana sebesar Rp437.500 untuk membeli benih jagung dan Rp257.500 untuk saprodi.

Ia menyatakan, saat ini baru sebagian dana bantuan pemerintah untuk membeli benih jagung dan saprodi yang telah masuk dalam rekening kelompok tani di daerah tersebut.

Petani setempat telah menerima penyaluran sebagian dana bantuan untuk membeli saprodi. Petani belum menerima penyaluran dana untuk membeli benih jagung.

"Bantuan dana untuk membeli saprodi telah masuk ke rekening setiap kelompok tani, namun dana tersebut belum dicairkan," ujarnya.

Ia menyatakan, instansi belum merekomendasikan pencairan sebagian dana bantuan untuk membeli sarana produksi (Saprodi) dan benih jagung dari pemerintah pusat.

"Kami belum bisa merekomendasikan pencairan sebagian dana bantuan pemerintah tersebut karena kami khawatir dana itu disalahgunakan," ujarnya.

Untuk itu pencairan seluruh dana untuk budi daya tanaman jagung di daerah itu setelah seluruh dana bantuan pemerintah disalurkan ke rekening kelompok tani.

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Riski Maruto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018