Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Bengkulu ramai dipadati pengunjung yang berbelanja kebutuhan terutama pakaian dan sepatu untuk merayakan Idul Fitri 1439 Hijriah.
"Enam hari terakhir ini jumlah pengunjung memang jauh meningkat dari hari biasa," kata Meriani, karyawan toko sepatu di pusat perbelanjaan Bengkulu Indah Mal (BIM) Kota Bengkulu, Rabu.
Ia mengatakan dalam enam hari tersebut, terjadi peningkatan penjualan barang hingga 80 persen dari penjualan hari biasa.
Pantauan di pusat perbelanjaan yang berada di tepi Pantai Panjang tersebut, para pembeli berdesakan untuk memilih barang yang akan dibeli.
Bahkan untuk menaiki lantai dua mal tersebut, petugas harus memberlakukan pembatasan jumlah orang yang menaiki tangga berjalan atau eskalator.
"Kalau tidak ada pembatasan jumlah orang yang naik mesinnya bisa mati," kata Heri, petugas pengamanan di pusat perbelanjaan tersebut.
Ia mengatakan peningkatan jumlah pengunjung ke pusat perbelanjaan tersebut biasanya terjadi hingga malam takbiran.
Di pusat perbelanjaan yang dominan menjual pakaian dan sepatu dan sedikit bahan makanan itu, para pembeli mengerumuni produk yang dilabeli potongan harga atau diskon.
Salah seorang pembeli, Lisa mengatakan berbelanja pakaian menjelang Hari Raya Lebaran biasa ia lakukan karena kerap mendapat potongan harga yang tinggi.
"Memang sengaja beli baju mendekati Lebaran karena biasanya diskonnya tinggi," katanya.
Lisa pun tidak keberatan bila harus berdesakan dengan pengunjung lainnya sebab suasana tersebut hanya ia temui sekali setahun saat menyambut Lebaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018
"Enam hari terakhir ini jumlah pengunjung memang jauh meningkat dari hari biasa," kata Meriani, karyawan toko sepatu di pusat perbelanjaan Bengkulu Indah Mal (BIM) Kota Bengkulu, Rabu.
Ia mengatakan dalam enam hari tersebut, terjadi peningkatan penjualan barang hingga 80 persen dari penjualan hari biasa.
Pantauan di pusat perbelanjaan yang berada di tepi Pantai Panjang tersebut, para pembeli berdesakan untuk memilih barang yang akan dibeli.
Bahkan untuk menaiki lantai dua mal tersebut, petugas harus memberlakukan pembatasan jumlah orang yang menaiki tangga berjalan atau eskalator.
"Kalau tidak ada pembatasan jumlah orang yang naik mesinnya bisa mati," kata Heri, petugas pengamanan di pusat perbelanjaan tersebut.
Ia mengatakan peningkatan jumlah pengunjung ke pusat perbelanjaan tersebut biasanya terjadi hingga malam takbiran.
Di pusat perbelanjaan yang dominan menjual pakaian dan sepatu dan sedikit bahan makanan itu, para pembeli mengerumuni produk yang dilabeli potongan harga atau diskon.
Salah seorang pembeli, Lisa mengatakan berbelanja pakaian menjelang Hari Raya Lebaran biasa ia lakukan karena kerap mendapat potongan harga yang tinggi.
"Memang sengaja beli baju mendekati Lebaran karena biasanya diskonnya tinggi," katanya.
Lisa pun tidak keberatan bila harus berdesakan dengan pengunjung lainnya sebab suasana tersebut hanya ia temui sekali setahun saat menyambut Lebaran.
Editor : Riski Maruto
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018