Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Pusat Kesehatan Hewan Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, sedang menangani 155 indukan sapi di daerah itu yang mengalami gangguan reproduksi.

Kepala UPTD Puskeswan Curup, Firi Asdianto di Rejang Lebong, Kamis mengatakan, indukan sapi bermasalah tersebut termasuk dalam program sapi indukan wajib bunting (Siwab) dari Kementerian Pertanian 2018.

"Sapi ini kebanyakan mengalami gangguan reproduksi fungsi ovarium, kemudian infeksi rahim, dan gangguan hormonal yang disebabkan gizi tidak seimbang," katanya.

Ternak sapi yang mengalami gangguan reproduksi ini ditemukan dari 1.500 ekor sapi betina dari total jumlah populasi sapi yang ada di Rejang Lebong lebih kurang 4.000 ekor.

Untuk menangani kasus ini, pihaknya mendapatkan bantuan semen beku untuk inseminasi buatan dengan sasaran 600 sapi betina.

"Penanganan yang akan mereka lakukan ialah dengan program gertak birahi dan kawin suntik atau inseminasi buatan, dan pemeriksaan kebuntingan. Kalau sapinya kawin tetapi tidak beranak, dipastikan mengalami gangguan reproduksi," ujarnya.

Sebelumnya pada 2017 lalu, program inseminasi buatan di daerah itu dilaksanakan terhadap 816 indukan sapi, 614 di antaranya mampu melahirkan. Sedangkan total indukan sapi yang didata tahun ini sebanyak 1.391 ekor dengan target kebuntingan sebanyak 644 ekor.

Dia mengimbau peternak sapi di daerahnya agar memanfaatkan program Upsus Siwab yang dilaksanakan secara gratis sehingga ternak yang sulit berkembangbiak bisa diatasi.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018