Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Pemerintah Provinsi Bengkulu diminta menjamin ketersedian barang kebutuhan pokok di daerah ini untuk keperluan menghadapi Idul Fitri 1433 Hijriyah mendatang.

"Saya sebagai anggota DPD asal Bengkulu minta Pemprov Bengkulu agar menyediakan stok barang kebutuhan pokok yang cukup di daerah ini menghadapi lebaran nanti, sehingga harga barang tersebut meski
terjadi kenaikan masih dalam batas kewajaran," kata anggota DPD asal Bengkulu, Bambang Soeroso seusai melakukan sidak sembako di pasar tradisional Panorama, Kota Bengkulu, Jumat.

Bambang Soeroso yang juga  Ketua Kelompok DPD di MPR ini berkunjung ke Bengkulu dalam masa reses selama tiga hari juga melakukan dialog dan buka bersama dengan pengurus dan anggota Persatuan Wartawan
Indonesia (PWI) Cabang Bengkulu, melakukan sosialisasi empat pilar ke bangsaan di SMK Negeri 5 Kota Bengkulu.

Selain itu, melakukan silaturahmi dengan ibu-ibu anggota Badan Majelsi Tahlim (BMT) Bengkulu dan berbuka puasa bersama dengan sejumlah warga di Jalan Manggis, Kota Bengkulu sekaligus menyerap berbagai aspirasi dari masyarakat di daerah ini.

Ia mengatakan, jika persedian barang kebutuhan pokok di Bengkulu menjelang lebaran nanti terbatas, maka dikhawatirkan kenaikan harganya tidak dapat dikendalikan, sehingga  pada H-7 Idul Fitri permintaan sembako untuk kebutuhan lebaran akan terjadi peningkatan cukup signifikan.

Karena itu, pihaknya meminta persedian beras, minyak goreng, tepung terigu, telur, gula dan berbagai jenis barang kebutuhan lainnya di Bengkulu cukup, sehingga bila terjadi kenaikan permintaan yang signifikan, maka harga masih dapat distabilkan, katanya.

Dengan demikian, masyarakat kalangan menengah kebawah di Bengkulu dapat membeli barang sembako untuk kebutuhan lebaran dengan baik. "Kasihan bila sama masyarakat kecil jika harga sembako terus
melambung mendekati lebaran nanti," ujarnya.

Bambang kaget ketika berdialog dengan pedagang setempat bahwa kebutuhan telur ayam di Bengkulu masih didatangkan dari Medan. "Saya kira selama ini kebutuhan telur di Bengkulu sudah dapat diatasi oleh
peternak setempat, tapi ternyata tidak bisa dan harus mendatangkan dari luar Bengkulu," ujarnya.

Padahal, potensi usaha ayam petelur di Bengkulu cukup bagus. "Saya tidak mengerti kenapa kita tidak bisa menghasilkan telur untuk mengatasi kebutuhan sendiri.

 "Saya benar-benar kaget yang dijual di pasar di Bengkulu di pasok dari Medan. Kalau begini apa kerja Dinas Peternakan memproduksi telur kebutuhan sendiri tidak bisa," ujarnya.

Selain telur kebutuhan daging di Bengkulu hampir 70 persen dipasok dari daerah tengga. "Jadi, wajar kalau semua harga barang kebutuhan di Bengkulu terus merangkak naik karena sebagian besar di datangkan dari luar," ujarnya.
 
Untuk itu, dia mendorong Dinas Peternakan dan instansi terkait di Bengkulu agar meningkatkan produksi telur dan sapi potong, sehingga ke depan kebutuhan kedua jenis barang tersebut dapat diatasi sendiri. Dengan demikian, harganya pada saat permintaan tinggi masih dapat dikendalikan dengan baik, katanya.(rga)  

Pewarta:

Editor : Rangga Pandu Asmara Jingga


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012