Mukomuko (Antaranews Bengkulu)  Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, hingga kini belum mencairkan dana bantuan operasional kesehatan (BOK) triwulan dua sebesar 25 persen atau Rp3 miliar dari Rp13,3 miliar karena belum ada usulan pencairan dari 17 puskesmas di daerah itu.

"Kami menunggu usulan dari puskesmas. Kalau pelaksanaan kegiatannya sudah sebesar 50 persen, kata Kabid Bimbingan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Heri Junaidi di Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Senin.

Dana BOK untuk 17 puskesmas di daerah itu pada tahun ini sekitar Rp13,3 miliar, atau mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp8,2 miliar.

Ia menyatakan, instansinya telah penyaluran dana BOK triwulan pertama sebesar 25 persen, atau Rp3 miliar kepada 17 Puskesmas, selanjutnya penyaluran dana BOK triwulan kedua sebesar 25 persen.

Ia menyatakan, meskipun instansinya baru menyalurkan dana BOK triwulan pertama sebesar 25 persen, namun pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan yang bersumber dari dana ini sudah sebesar 50 persen.

Sehingga, katanya, masih ada tagihan dana BOK triwulan kedua yang belum disalurkan sebesar 25 persen.

Ia menjelaskan, sebanyak 17 puskesmas daerah itu memberikan pelayanan kesehatan menggunakan dana BOK dengan cara turun ke desa untuk melaksanakan Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga.

Selain itu, katanya, mereka mendata keluarga yang ada di desa untuk mengetahui faktor risiko yang dialami keluarga.

Selain itu, petugas medis di Puskesmas di daerah itu akan melakukan penyuluhan rutin terkait program yang sanitasi total berbasis masyarakat (STBM).

"Program ini sudah berjalan pada tahun 2017, kini pihak puskesmas setempat melanjutkan lagi program tersebut pada tahun ini," ujarnya.

Ia menjelaskan, program STBM ini semacam pola pendekatan pada masyarakat untuk mengubah perilaku masyarakat tentang sanitasi dan tentang lingkungan.

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018