Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Lomba Busana Batik Kaganga yang diselenggarakan pada perayaan HUT ke-138 Kota Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, minim peserta.
Lomba batik lokal yang diselenggarakan oleh PKK Rejang Lebong pada Pekan Budaya Daerah bersempena dengan HUT Kota Curup di Lapangan Dwi Tunggal, Rabu, hanya diikuti 22 peserta yang terdiri atas kategori anak-anak 12 orang, remaja empat orang, dan dewasa enam orang.
Ketua Tim Penggerak PKK Rejang Lebong, Fitir Hertikasari Hijazi ditemui usai kegiatan menyatakan, jumlah peserta sedikit karena pelaksanaannya bersamaan dengan liburan anak sekolah sehingga sejumlah sekolah tidak bisa mengirimkan pesertanya.
"Kalau tahun sebelumnya pelaksanaannya sebelum liburan anak sekolah, tapi tahun ini bersamaan dengan libur panjang anak sekolah sehingga pesertanya sedikit," ujarnya.
Peserta yang mengikuti lomba busana batik kaganga itu sendiri tambah dia, seyogyanya diikuti oleh peserta utusan dari 15 kecamatan di Rejang Lebong, namun tahun ini hanya berasal dari lima kecamatan dalam kota.
Dia berharap, "event" serupa pada masa mendatang dapat diikuti oleh seluruh peserta dari masing-masing kecamatan, mengingat lomba ini bertujuan untuk mempromosikan dan melestarikan batik asli Rejang Lebong di tengah-tengah masyarakat.
"Mulai dari tahun 2017 kami mulai mempromosikan batik kaganga. Jadi kalau di Kota Bengkulu ada batik basurek, maka di Kabupaten Rejang Lebong ada batik kaganga," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018
Lomba batik lokal yang diselenggarakan oleh PKK Rejang Lebong pada Pekan Budaya Daerah bersempena dengan HUT Kota Curup di Lapangan Dwi Tunggal, Rabu, hanya diikuti 22 peserta yang terdiri atas kategori anak-anak 12 orang, remaja empat orang, dan dewasa enam orang.
Ketua Tim Penggerak PKK Rejang Lebong, Fitir Hertikasari Hijazi ditemui usai kegiatan menyatakan, jumlah peserta sedikit karena pelaksanaannya bersamaan dengan liburan anak sekolah sehingga sejumlah sekolah tidak bisa mengirimkan pesertanya.
"Kalau tahun sebelumnya pelaksanaannya sebelum liburan anak sekolah, tapi tahun ini bersamaan dengan libur panjang anak sekolah sehingga pesertanya sedikit," ujarnya.
Peserta yang mengikuti lomba busana batik kaganga itu sendiri tambah dia, seyogyanya diikuti oleh peserta utusan dari 15 kecamatan di Rejang Lebong, namun tahun ini hanya berasal dari lima kecamatan dalam kota.
Dia berharap, "event" serupa pada masa mendatang dapat diikuti oleh seluruh peserta dari masing-masing kecamatan, mengingat lomba ini bertujuan untuk mempromosikan dan melestarikan batik asli Rejang Lebong di tengah-tengah masyarakat.
"Mulai dari tahun 2017 kami mulai mempromosikan batik kaganga. Jadi kalau di Kota Bengkulu ada batik basurek, maka di Kabupaten Rejang Lebong ada batik kaganga," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018