Mukomuko (Antaranews Bengkulu) - Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, rutin menyosialisasikan program stop buang air besar (BAB) sembarangan di kali dan sungai kepada masyarakat di daerah itu.

"Kami telah beberapa kali menyoalisasikan program ini kepada masyarakat setempat. Sosialisasi berupa permainan yang tujuannya agar masyarakat mudah memahami maksud dan tujuan dinas melarang BAB sembarangan di kali dan sungai," kata Kabid Binas Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Heri Junaidi dalam keterangan tertulisnya di Mukomuko, Jumat.

Selain itu, katanya, sosialisasi bertujuan mendorong masyarakat setempat agar membangun jamban yang layak supaya mereka tidak lagi BAB di kali dan sungai di darah tersebut.

Menurutnya, dampak BAB sembarangan tidak hanya membuat lingkungan menjadi tidak bersih, tetapi juga bisa mendatangan berbagai penyakit, seperti salah satunya diare.

Apabila orang telah terkena penyakit diare, maka bisa mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan, karena kondisi tubuh menurun maka masuklah penyakit-penyakit lain.

Ia menyatakan, prilaku BAB sembarangan juga memperbesar risiko yang menghambat pertumbuhan fisik anak-anak.

WHO mencatat 88 persen angka kematian akibat diare disebabkan kesulitan mengakses air bersih dan keterbatasan sistem sanitasi. Untuk menekan angka kematian akibat diare ini, semua pihak harus sadar dan bersegera membuat? sanitasi termasuk toilet yang sehat.

Hal ini selaras dengan kegiatan yang dicanangkan pemerintah setempat dalam bentuk sanitasi total berbasis masyarakat (STBM). 

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018