Bengkulu Selatan (Antaranews Bengkulu) - Pelaksana Tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mendorong petani meningkatkan produktivitas unggulan lewat bibit tanaman bersertifikasi, manajemen pemeliharaan dan inovasi teknologi.

"Petani harus merubah pola pertanian tradisional menjadi modern. Mereka harus membangun komitmen pembenahan agar masa depan pertanian menjadi lebih baik," ujarnya saat menghadiri Pekan Daerah?Kontak Tani Nelayan Andalan (Peda KTNA) di Manna, Rabu.

Menurutnya, dari sisi potensi sumber daya alam, Bengkulu mendukung pengembangan produk pertanian unggulan seperti kelapa sawit, kopi dan padi. Hal yang perlu dilakukan hanyalah peningkatan produktivitas kuantitas, kualitas dan sertifikasi.

"Kita bisa lihat produktivitas kelapa sawit dan kopi yang masih sangat rendah, karena saat panen angka produksinya berada di bawah satu ton per hektare," ungkap Rohidin.

Dia pun mengajak pemerintah kota/kabupaten serta masyarakat untuk bersinergi mewujudkan peningkatan produk unggulan, dengan mengeluarkan kebijakan yang mendukung pengembangan potensi pertanian.

Terkait arahan Pelaksana Tugas Gubernur Bengkulu tersebut, Wakil Bupati Kepahiang Netti Herawati mengatakan pihaknya sedang mengupayakan peningkatan produk unggulan lokal, salah satunya melalui program program kopi sambung.

"Tahun ini daerah kami memiliki program Kopi Sambung di lahan seluas seribu hektare guna meningkatkan produktivitas kopi, karena Kapahiang dikenal sebagai kabupaten penghasil kopi terbaik di Bengkulu," ujarnya.

Melalui kopi sambung itu, lanjut Netti, petani bisa memanen kopi dua kali dalam setahun.

"Kopi merupakan tanaman semusim yang hanya berbuah sekali dalam setahun, akan tetapi dengan pengembangan inovasi kami membuat produktivitas kopi meningkat dua kali lipat," imbuhnya.

Pewarta: Nur Muhamad*Sugiharto

Editor : Riski Maruto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018