Mukomuko (Antaranews Bengkulu)  Dinas Kesehan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, berencana melatih kader juru pemantau jentik (Jumantik) untuk menekan angka penderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu.

"Kami mengusulkan anggaran untuk pelatihan kader jumantik di APBD perubahan tahun ini," kata Petugas Monitoring dan Evaluasi "Global Fund" Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Ruli Herlindo di Mukomuko, Sabtu. 

Instansinya melatih minimal sebanyak dua orang kader jumantik per desa dari sebanyak 148 desa yang tersebar di 15 kecamatan di daerah itu. Dua orang ini koordinator kader jumatik di desa.

Dua orang koordinator ini yang memberikan pembinaan kepada setiap juru pemantau jentik di setiap rumah yang tersebar di wilayahnya masing-masing.Selanjutnya bidan desa dan petugas kesehatan di puskesmas di wilayah tersebut yang memberikan pembinaan kepada kader jumatik dan warga yang menjadi jumatik di setiap rumahnya.

Ia berharap, keberadaan juru pemantau jentik ini bisa menekan angka penderita penyakit DBD di daerah itu. Ia mencatat hingga bulan Juli 2018 sebanyak 131 orang warga setempat yang terjangkit penyakit demam berdarah dengue (DBD), atau meningkat hampir sebesar 100 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Kasus DBD naik hampir 100 persen dari sebanyak 66 kasus pada tahun sebelumnya menjadi 131 kasus hingga bulan Juli tahun ini, ujarnya. Selain memberdayakan juru pemantau jentik di daerah itu, instansinya juga fokus untuk memberikan penyuluhan tentang gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) kepada warga masyarakat di darah tersebut. 

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018