Bengkulu (Antaranews Bengkulu)  Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Ditjen Bina Konstruksi mempercepat sertifikasi tenaga kerja konstruksi melalui "kick off" percepatan uji sertifikasi konstruksi serentak yang diikuti 410 orang tenaga kerja konstruksi.

Tahap pertama ini ada 410 orang tenaga kerja terampil dan ahli yang diuji kompetensinya untuk mendapatkan sertifikasi, kata Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah II Palembang, Wagino di Bengkulu, Selasa.

Ia mengatakan 410 orang peserta uji sertifikasi serentak tersebut merupakan bagian dari target 4.000 tenaga kerja konstruksi bersertifikasi di Provinsi Bengkulu yang dicapai hingga 2019.

Percepatan sertifikasi tenaga kerja konstruksi tersebut sesuai dengan amanat Undang-Undang nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.

Dalam Undang-Undang ini diamanatkan sertifikasi kompetensi tenaga kerja konstruksi, ujarnya.

Wagino mengatakan sertifikat kompetensi kerja adalah tanda bukti pengakuan kompetensi tenaga kerja konstruksi yang bertujuan meningkatkan kualitas proyek konstruksi.

Selain itu, sertifikasi tersebut juga untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia tenaga kerja konstruksi sehingga mampu bersaing dengan tenaga kerja negara lain.

Sementara Kepala Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Bengkulu, Rohman mengatakan saat ini terdapat 462 tenaga kerja konstruksi ahli dan terampil di Provinsi Bengkulu.

Jumlah ini masih kecil sehingga kami berkomitmen mempercepat sertifikasi ini hingga menargetkan 5.000 tenaga kerja konstruksi bersertifikat pada 2020, katanya.

Salah satu strategi percepatan tersebut menurut Rohman adalah membebaskan syarat ijazah bagi tenaga kerja terampil kelas III untuk mendapatkan pelatihan dan sertifikat.

Pewarta: Helti Marini S

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018