Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Pangkalan TNI Angkatan Laut Bengkulu mengerahkan pesawat intai maritim jenis Casa P-8230 untuk mencari tiga nelayan yang juga anak buah KM Arung Samudera dari Bengkulu yang tenggelam di perairan Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat. 

"Kapal intai diturunkan untuk membantu pencarian nelayan yang belum ditemukan," kata Komandan Lanal Bengkulu Letkol Laut (P) Agus Izudin di Bengkulu, Rabu.

Selama tiga jam, ia memimpin pencarian anak buah kapal KM Arung Samudera yang karam dan tenggelam akibat cuaca buruk pada pada Jumat (3/8). 

Setelah tiga jam, kata Agus, tim belum berhasil menemukan tanda-tanda keberadaan anak buah kapal tersebut. 
 
Pesawat intai maritim jenis Casa P-8230 milik Pangkalan TNI Angkatan Laut Bengkulu. (Foto Antarabengkulu.com)


"Pencarian masih dilanjutkan hingga tiga hari ke depan," ucapnya. Berdasarkan informasi yang dihimpun, KM Arung Samudera berangkat dari Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu, pada Kamis (2/8), sekitar pukul 19.00 WIB. 

Pada Jumat (3/8), sekitar pukul 05.00 WIB, berjarak kira-kira 33 mil dari pintu alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu arah barat daya atau arah Pulau Mego, kapal dihantam ombak tinggi dan tenggelam. 

Dalam peristiwa itu, 10 orang menjadi korban, tujuh di antaranya telah ditemukan dalam kondisi selamat oleh nelayan di perairan Pulau Sikakap, Kepulauan Mentawai, sedangkan tiga orang lainnya masih hilang. 

"Kami berkoordinasi dengan SAR Padang Sumatera Barat untuk mencari korban yang masih hilang," kata Agus. 

Pewarta: Helti Marini S

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018