Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Perayaan Idul Adha 1439 Hijriah menjadi kesempatan baik bagi masyarakat Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu untuk bertekad membuang sikap egoisme dalam hidup sehari-hari demi mewujudkan kesejahteraan bersama, kata Bupati Rejang Lebong Ahmad Hijazi.

"Saya minta kalangan masyarakat Rejang Lebong bisa mengorbankan sifat egoisme dalam kesehidupan sehari-hari dan dituntut bisa memberikan pengorbanan kepada orang banyak setidaknya ialah pengorbanan tenaga atau materi," ujar dia sebelum shalat Idul Adha di Masjid Agung Baitul Makmur Rejang Lebong di Rejang Lebong, Rabu.

Dia juga meminta umat Muslim di Kabupaten Rejang Lebong meneledan pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dalam hal ketakwaan terhadap Allah SWT maupun memaknainya secara sosial.

Penyembelihan hewan kurban itu, kata dia, memiliki makna sakral dan sosial, selain melakukan infak, zakat, dan sedekah.

Dengan berkurban, katanya, seseorang sudah menjalankan perintah Tuhan dan membantu orang lain.

Khatib shalat Idul Adha di Masjid Agung Baitul Makmur Rejang Lebong Khismul Holidin mengajak masyarakat Muslim setempat meneladan pengorbanan Nabi Ibrahim yang rela mengorbankan anaknya, Ismail, untuk disembelih, walaupun kemudian diganti Allah SWT dengan seekor domba.

"Kisah ini menjadi penting karena banyak mengandung pelajaran, pertama Nabi Ibrahim yang memiliki keimanan tinggi, kemudian anaknya Nabi Ismail yang saleh walau harus berkorban nyawa. Keduanya sudah memiliki keimanan yang tinggi," ujarnya.

Dari kisah itu, kata dia, umat Islam bisa mengambil pelajaran bahwa bagi yang akan menyembelih hewan kurban harus hewan yang sehat, gemuk, dan tidak cacat, karena daging kurban akan dibagikan kepada masyarakat.

Shalat Idul Adha di tempat itu dengan imam Samiri diikuti ratusan umat Islam di daerah setempat.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018