Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Perum Bulog Divisi Regional Provinsi Bengkulu sampai saat ini baru menyerap beras hasil pertanian lokal sebanyak 2.000 ton.

Kepala Bulog Divre Bengkulu Dedi Sabetra di Bengkulu, Rabu, mengatakan pada 2018, pihaknya menargetkan penyerapan sebanyak 7.500 ton beras.

"Artinya, baru 27 persen dari target, hal ini dikarenakan Bengkulu pada semester pertama hanya menggelar satu kali panen raya," kata dia.

Daerah-daerah penghasil gabah, kata dia, akan memasuki tahap panen raya periode kedua pada akhir September atau Oktober 2018.

Pada periode pertama lalu, panen hanya digelar Kabupaten Mukomuko, Bengkulu Utara, Seluma, Bengkulu Selatan, dan Lebong yang memasuki masa panen dari 10 kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu.

"Memang kalau dari target, sedikit yang terserap, padahal sudah memasuki akhir triwulan III. Bukan soal periode panen saja, juga ada kendala lainnya," katanya.

Bulog, menurut Dedi, juga tidak bisa menyerap seluruh hasil panen raya oleh karena kondisi geografis Bengkulu yang terbentang memanjang 525 kilometer di pesisir Sumatera.

Kondisi tersebut tentu mengakibatkan besarnya biaya distribusi gabah dari lokasi pertanian ke gudang-gudang milik Bulog.

"Sementara kita memiliki keterbatasan jumlah gudang di Bengkulu, contohnya untuk Kabupaten Mukomuko dan Bengkulu Utara hanya ada satu gudang di Bengkulu Utara," ucapnya.

Sedangkan jarak antar dua kabupaten tersebut mencapai sekitar 100 kilometer, akibatnya Bulog tidak memiliki nilai tawar yang lebih bagus ketika membeli beras atau gabah petani.

Sesuai aturannya, harga beli beras kualitas medium di tingkat petani dibatasi yakni Rp8.030 per kilogram, atau Rp4.070 per kilogram dalam bentuk gabah.

"Harga tersebut, harga di pintu gudang Bulog, artinya termasuk ongkos distribusi, sementara jarak ke gudang cukup jauh," kata Dedi.

Untuk gabah, bahkan Bulog berani mengambil lebih tinggi dari standar harga ketetapan pemerintah namun masih tetap masih kalah saing dengan pengepul.

"Kalau kita memiliki gudang di sentra pertanian, tentu kita bisa memberikan harga yang lebih baik lagi, dan bersaing dengan mereka," ujarnya.

Pewarta: Nindri Licha Nur Vikhi H. A

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018