Bengkulu (Antaranews Bengkulu)  Para petani di empat kecamatan di Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, meminta pemerintah mempercepat perbaikan bendungan Seluma yang menjadi andalan untuk mengairi sekitar 6.000 hektare areal pertanian di wilayah itu.

"Para petani sudah mengeluh karena perbaikan ini tak kunjung tuntas," kata Herwan Saleh, petani Desa Talang Sali, Kecamatan Seluma, di Bengkulu, Selasa.

Ia mengatakan proyek yang dikerjakan Balai Sungai Sumatera VII itu dimulai sejak Februari 2018 dengan masa pengerjaan selama 240 hari.

Sejak proses pengerjaan dimulai, para petani padi tak bisa menggarap areal pertanian sebab tak ada air yang mengalir ke sawah petani.

"Sementara kami melihat di lapangan, pengerjaan kurang serius karena kadang ada pekerja kadang tidak," ucapnya.

Berdasarkan informasi di papan merek proyek, diketahui nilai proyek rehabilitasi bendungan tersebut mencapai Rp9,9 miliar. Bila proyek ini tidak segera diselesaikan, menurut Herwan akan merugikan ribuan petani di empat kecamatan yakni Kecamatan Seluma, Seluma Selatan, Seluma Barat dan Seluma Timur.

Para petani di empat kecamatan ini diperkirakan mencapai 12 ribu kepala keluarga dengan pendapatan selama ini sebesar Rp35 juta per hektare per musim tanam. 

"Hampir setahun ini kami tidak bisa menanam padi, jadi bisa dihitung berapa kerugian yang dialami petani," ucapnya.

Karena itu, Herwan meminta pihak terkait terutama pengawas proyek untuk memastikan rehabilitasi bendungan tersebut selesai tepat waktu sehingga para petani dapat kembali bertanam untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal. 

Pewarta: Helti Marini S

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018