Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Jalan Ahmad Marzuki, sebuah jalan protokol di Kecamatan Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu terancam putus akibat ambruknya saluran drainase di daerah itu sehingga menggerus badan jalan protokol.

 "Penyebabnya adalah saluran drainase yang ambruk itu, saat hujan turun dengan lebatnya pada hari Sabtu kemarin. Derasnya air buangan di saluran drainase itu kemudian menggerus badan jalan," kata Sugianto, pemilik bengkel yang berada di RT 5/3 Kelurahan Timbul Rejo, Kecamatan Curup, Selasa.

Jalan protokol itu jika tidak segera diperbaiki akan dia, dikhawatirkan akan putus. Apalagi sisa beton material drainase yang ambruk menumpuk di tengah saluran, sehingga air buangan akan menghantam ke arah badan jalan dan dalam waktu cepat langsung mengerus bahu jalan.

"Saluran drainase yang ambruk ini sudah terjadi sejak Mei 2017 lalu dan sudah kami laporkan ke Pemkab Rejang Lebong agar segera diperbaiki, tetapi sampai sekarang belum diperbaiki, akibatnya panjang jalan yang terancam sekarang sudah mencapai 50 meter," ujarnya.

Jalan yang mengalami longsor itu sendiri berada tepat di depan usaha bengkel miliknya, kemudian kantor Parpol, dan beberapa rumah warga termasuk lorong Setia Kawan. Akibat adanya kerusakan drainase ini membuat bengkelnya terancam roboh, dan memaksa dirinya membuat jembatan papan untuk keluar masuk bengkel.

Sementara itu Oni (45) pedagang gorengan di dekat lokasi longsoran mengatakan, jalan yang terancam putus itu selalu ramai dilalui kendaraan roda dua dan empat, untuk mencegah kendaraan masuk ke jalan yang longsor saat ini sudah dipasangi rambu berupa bendera partai dan balok kayu.

Dia berharap, saluran drainase yang ambruk dan jalan yang mengalami longsor ini agar segera diperbaiki sehingga nantinya akan memutuskan jalan di tempat mereka tersebut.

Sedangkan Kepala BPBD Rejang Lebong, Basuki saat dihubungi menjelaskan perbaikan drainase yang rusak itu merupakan tanggungjawab dinas pekerjaan umum bukan pihaknya.

"Perbaikan Jalan Ahmad Marzuki itu merupakan tanggungjawab dinas PU, tetapi perbaikannya belum bisa dilakukan tahun ini dan mungkin dilakukan tahun 2019 nanti," kata Basuki

Pihak BPBD sendiri tambah dia, baru akan melakukan perbaikan manakala kejadiannya bersifat darurat seperti jalan yang dimaksud terputus total sehingga penanganannya bisa menggunakan anggaran tanggap bencana.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018