Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - "Tropical Forest Conservation Action for Sumatera (TFCA-Sumatera)" mengajak mahasiswa Bengkulu untuk aktif melestarikan kawasan hutan tropis di wilayah itu.

Manajer Komunikasi dan Informasi TFCA-Sumatera, Ali Sofian pada dalam workshop bertajuk "TFCA Goes to Campus" di Universitas Bengkulu, Kamis, mengatakan TFCA-Sumatera merupakan salah satu skema program untuk mendukung berbagai upaya konservasi, perlindungan, restorasi, dan pemanfaatan sumberdaya hutan secara lestari yang berbasis lanskap.

"Kami ingin mengajak generasi muda untuk peduli hutan tropis di Sumatera dan berharap mereka ikut andil menyuarakan," ucapnya.

Sejauh ini kondisi hutan tropis di Sumatera kata dia, sangat mengkhawatirkan karena tingginya tingkat deforestasi (penggundulan hutan) akibat praktik pembabatan lahan untuk perkebunan sawit, tambang, dan pemukiman.

"Di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, saat ini luas hutan terus mengalami penyempitan akibat alih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit. Kondisi ini secara tidak langsung berdampak terhadap menurunnya angka populasi flora dan fauna di wilayah itu," jelasnya.

Dia juga menambahkan bahwa deforestasi dapat berpotensi menimbulkan berbagai konflik antara satwa liar dan manusia akibat perebutan lahan, sehingga kondisi ini dapat merugikan kedua pihak.

"Menjaga dan merawat hutan adalah tanggung jawab bersama guna terwujudnya kondisi hutan yang lestari, yang pada gilirannya akan berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat dan pembangunan ekonomi secara berkelanjutan," ucapnya.

Dia mengajak kalangan mahasiswa Bengkulu agar dapat bersinergi melestarikan dan memelihara hutan melalui upaya pendekatan pengelolaan terpadu secara kolaboratif.

Di Sumatera, wilayah kerja TFCA terletak pada 13 kawasan konservasi penting dengan luas lahan mencapai 3,7 juta hektare, seperti taman nasional, cagar alam, suaka margasatwa, taman wisata alam, taman hutan raya, taman buru, dan KSA/KPA.

Pewarta: Sugiharto P

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018