Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Pemerintah Kota Bengkulu akan menggelar doa bersama untuk NKRI 10 juta umat agar terhindar dari bencana dan bahaya hoaks yang bermunculan.
"Memang kalau menghitung masyarakat Kota Bengkulu hanya 400 ribu jiwa dan Provinsi Bengkulu 1,5 juta. Tapi kita mengajak 10 juta umat itu dengan mengundang ke penjuru Tanah Air untuk berkumpul di sini berdoa," kata Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan di Bengkulu, Senin.
Doa bersama itu tidak hanya digelar umat dari satu agama, namun bergabung semua umat beragama. Untuk umat Islam dipusatkan di Masjid Agung At-Taqwa, umat Nasrani akan dipusatkan gereja yang ada di Kota Bengkulu, dan begitu juga umat Hindu, Buddha, maupun Konghucu.
"Kita akan gelar pada 10 November 2018, bertepatan dengan Hari Pahlawan, kita sedang menyiapkan undangan untuk seluruh masjid, gereja, pura, wihara se-Indonesia," kata dia.
Ia menjelaskan mempersatukan umat dalam bermunajat, menjadi langkah efektif menenangkan masyarakat dan mengetuk "pintu langit" agar Tuhan memberi berkaha sehingga terlindung dari bencana.
"Sekaligus menangkal hoaks, agar masyarakat tak percaya dan terpengaruh hoaks, hanya fokus mendekatkan diri pada Allah dalam berbagai aktivitas," tuturnya.
Hoaks, menurut dia, belakangan ini menjadi musuh berbahaya, dapat memecah belah persatuan, dan menimbulkan gesekan di tengah masyarakat.
Oleh karena itu, kata Helmi, perlu berbagai cara untuk mempersatukan masyarakat, mempererat hubungan emosional dan jalinan silaturahim untuk menangkal berbagai potensi perpecahan.
"Inilah cara kita, yang diundang seluruh rakyat tidak pilih-pilih, lewat pesan ini ikut kita sampaikan undangan ini, mari hadir 10 November nanti," ujar Helmi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018
"Memang kalau menghitung masyarakat Kota Bengkulu hanya 400 ribu jiwa dan Provinsi Bengkulu 1,5 juta. Tapi kita mengajak 10 juta umat itu dengan mengundang ke penjuru Tanah Air untuk berkumpul di sini berdoa," kata Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan di Bengkulu, Senin.
Doa bersama itu tidak hanya digelar umat dari satu agama, namun bergabung semua umat beragama. Untuk umat Islam dipusatkan di Masjid Agung At-Taqwa, umat Nasrani akan dipusatkan gereja yang ada di Kota Bengkulu, dan begitu juga umat Hindu, Buddha, maupun Konghucu.
"Kita akan gelar pada 10 November 2018, bertepatan dengan Hari Pahlawan, kita sedang menyiapkan undangan untuk seluruh masjid, gereja, pura, wihara se-Indonesia," kata dia.
Ia menjelaskan mempersatukan umat dalam bermunajat, menjadi langkah efektif menenangkan masyarakat dan mengetuk "pintu langit" agar Tuhan memberi berkaha sehingga terlindung dari bencana.
"Sekaligus menangkal hoaks, agar masyarakat tak percaya dan terpengaruh hoaks, hanya fokus mendekatkan diri pada Allah dalam berbagai aktivitas," tuturnya.
Hoaks, menurut dia, belakangan ini menjadi musuh berbahaya, dapat memecah belah persatuan, dan menimbulkan gesekan di tengah masyarakat.
Oleh karena itu, kata Helmi, perlu berbagai cara untuk mempersatukan masyarakat, mempererat hubungan emosional dan jalinan silaturahim untuk menangkal berbagai potensi perpecahan.
"Inilah cara kita, yang diundang seluruh rakyat tidak pilih-pilih, lewat pesan ini ikut kita sampaikan undangan ini, mari hadir 10 November nanti," ujar Helmi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018