Bandung (Antaranews Bengkulu) - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menerjunkan alat "Remotely Operated Vehicles" (ROV) atau robot penyelam untuk mencari titik keberadaan pesawat Lion Air yang jatuh.

"Kita terjunkan robot penyelam untuk melihat karakteristik di bawah air," ujar Juru bicara Basarnas Jawa Barat, Joshua Banjarnahor melalui pesan singkat, Senin.  

Berdasarkan data-data foto yang ada di grup Kantor SAR Jawa Barat, puing-puing pesawat serta beberapa identitas korban telah ditemukan di sekitar perairan Karawang.

Baca juga: Pesawat Lion yang jatuh masih baru
Baca juga: Dua anggota DPRD terhindar dari kecelakaan Lion Air

Namun untuk lokasi jatuhnya pesawat masih dalam pencarian Basarnas. Agar lebih memudahkan, pihaknya juga berkoordinasi dengan kapal yang melintas di sekitar Karawang apabila menemukan informasi terkait pesawat tersebut.

"Kami juga berkoordinasi dengan kapal yang melintas di perairan Karawang. Kini beberapa kapal sudah membantu melakukan pencarian," kata dia.

Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang hilang kontak selama tiga jam pada 29 Oktober 2018 pada sekitar pukul 06.33 WIB. 

Baca juga: Keluarga korban histeris ketahui pesawat jatuh
Baca juga: Kantong jenazah dikirim ke lokasi pesawat jatuh

"Sampai saat ini telah hilang kontak selama kurang lebih tiga jam," kata Kepala Bagian Kerja Sama dan Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Sindu Rahayu kepada Antara di Bontang, Senin. 

Pesawat type B737-8 Max dengan Nomor Penerbangan JT 610 milik operator Lion Air yang terbang dari Bandar Udara Soekarno Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang. 

Pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E.

Baca juga: Basarnas temukan puing Lion Air JT610
Baca juga: Lion Air jatuh di perairan Tanjung Kerawang
Baca juga: Pesawat Lion Air hilang kontak selama tiga jam

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018