Mukomuko (Antaranews Bengkulu) – Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, akan menindaklanjuti laporan warga terkait stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di wilayah Arah Tiga yang diduga melanggar aturan karena menjual bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis premium keluar daerah itu.

“Kami akan turun ke SPBU ini dan SPBU Lain untuk memastikan apakah benar SPBU itu menjual BBM subsidi keluar daerah ini” kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Mukomuko A. Halim di Mukomuko, Senin.

Ia mengatakan hal itu setelah menerima laporan terkait SPBU di wilayah Arah Tiga yang diduga menjual BBM subsidi jenis premium keluar daerah itu dari masyarakat setempat.

Ia menyatakan, instansinya akan berkoordionasi kepada pemilik atau pengusaha SPBU untuk memastikan kebenaran laporan warga terkait SPBU menjual BBM jenis premium keluar daerah.


Baca juga: Warga Mukomuko ngaku kesulitan mendapat premium di SPBU
Baca juga: Bupati Mukomuko cek SPBU Arah Tiga yang jual premium keluar daerah

“Kami coba tanyakan dulu kepada pemilik SPBU di daerah ini terkait laporan dari warga tersebut,” ujarnya.   

Selain itu, ia menyatakan, instasinya akan mengawasi aktivitas SPBU di daerah ini untuk mengantisipasi jangan sampai SPBU menjual BBM jenis premium subsidi keluar daerah ini.

Warga Kecamatan Lubuk Pinang Abu Zaman sebelumnya menyatakan premium selalu habis SPBU di daerah ini karena bahan bakar minyak bersubsidi tersebut diduga dijual keluar daerah ini.

“Seperti SPBU di Desa Arah Tiga selain menjual premium kepada pengecer jerigen yang menggunakan sepeda motor,  SPBU ini juga menjual bensin kepada pedagang pengecer BBM dari luar daerah ini.

Ia menjelaskan, premium subsidi yang dijual menggunakan jerigen tidak hanya diangkut menggunakan satu mobil , tapi ada beberapa mobil. Satu mobil mengangkut sekitar 25 jerigen yang berisi 34 liter per jerigen.

“Warga di daerah ini membeli BBM non subsidi, sedangkan BBM subsidi di keluarkan ke luar daerah,” ujarnya.

Karena premium subsidi dijual keluar daerah, sehingga warga di daerah ini tidak kebagian lagi BBM subsidi.

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018