Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Kota Bengkulu akan mereklamasi pulau terluarnya yakni Pulau Tikus dan pengerjaannya direncanakan sudah bisa dimulai pada 2019 ini. 

Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan di Bengkulu, Rabu, menyebutkan, Pulau Tikus sudah sangat membutuhkan perluasan wilayah, karena diambang tenggelam. 

"Kita akan menjadikannya kembali seluas dua hektare, itu rencananya," kata dia. 

Reklamasi ini diperkirakan akan menelan anggara sebesar Rp7 miliar, namun biaya ini tidak lah terlalu tinggi mengingat keuntungan yang akan didapat setelahnya. 

Perluasan Pulau Tikus membuatnya menjadi lebih bernilai ekonomi, sebab memberikan peluang lebih besar menjadi destinasi wisata utama Kota Bengkulu. 

"Dengan bertambah luasnya, tentu pengunjung yang datang kesana bisa lebih banyak, dan berbagai usaha kepariwisataan di pulau itu juga dapat dikembangkan lebih baik lagi," ucapnya. 

Berbeda dengan saat ini, luas daratan Pulau Tikus hanya tinggal 0,6 hektare saja akibat terus tergerus gelombang laut langsung dari Samudera Hindia. 

Dengan daratan seluas ini tentunya cukup sempit untuk menampung kunjungan wisatawan, sementara pulau terluar Kota Bengkulu terbilang memiliki daya tarik yang besar. 

Pulau Tikus dikelilingi terumbu karang yang masih asri, selain itu juga kekayaan fauna bawah laut yang cantik. 

"Oleh karena itu kita berkomitmen mengembangkan pariwisata Pulau Tikus," ujarnya. 

Pewarta: Boyke ledy watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018