Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Kalangan warga di Kecamatan Sindang Beliti Ilir, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, mengeluhkan lambannya perbaikan jalan provinsi di wilayah itu yang terancam putus akibat digerus air sungai.

"Jalan itu terancam putus karena digerus air sungai sejak dua tahun lalu dan sampai saat ini belum diperbaiki, sehingga terus melebar bahkan sudah makan setengah badan jalan," ujar Arpan (35) warga Desa Merantau, Kecamatan Sindang Beliti Ilir (SBI), Minggu.

Kondisi jalan provinsi yang berada diantara Desa Periang dan Merantau, Kecamatan SBI tersebut kata dia, menjadi penghubung ke Kecamatan Kota Padang, di mana setiap hari selalu ramai dilalui kendaraan yang mengangkut hasil bumi maupun mengangkut penumpang.

Jalan yang digerus sungai itu sendiri saat ini sudah mencapai 50 meter, sedangkan badan jalannya tinggal 2,5 meter, sehingga memaksa kendaraan roda empat yang lewat ditempat itu harus ekstra hati-hati.
 
Jalan provinsi di Kecamatan Sindang Beliti Ilir yang nyaris terputus akibat abrasi. (Foto Antarabengkulu.com/Nur Muhamad)

Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rejang Lebong, Basuki mengatakan, jalan provinsi yang berada di Kecamatan SBI itu sudah mengalami abrasi sejak 2016 lalu dan rencananya akan diperbaiki oleh Pemprov Bengkulu.

"Jalan itu merupakan kewenangan provinsi dan sudah kami usulkan dilakukan perbaikan atau pembangunan pelapis tebing. Kami berharap jalan ini secepatnya diperbaiki sehingga tidak terputus," katanya.

Sebelumnya, Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat berkunjung ke Rejang Lebong pada 29 Oktober lalu berjanji akan segera membangun pelapis tebing di jalan provinsi dalam Kecamatan SBI agar tidak terputus.

"Setelah dihitung-hitung biaya perbaikannya mencapai Rp800 juta, sedangkan dana tanggap bencana yang ada di Pemprov tersisa Rp250 juta sehingga pada tahun ini akan kita buat penahan jalan terlebih dahulu, dan tahun selanjutnya akan diperbaiki," kata Rohidin.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018