Bengkulu (ANTARA Bengkulu)  - Dalam rangka memperingati Hari Keluarga tingkat provinsi tahun 2012, BKKBN setempat akan menggelar kegiatan dagang usaha mikro di Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu pada pertengahan September mendatang.

Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Hilaluddin Nasir, di Bengkulu, Sabtu mengatakan, peringatan Hari Keluarga XIX tingkat Provinsi Bengkulu di Kabupaten Lebong, akan dimeriahkan dengan pameran UKM dengan menggelar dagang produk usaha kecil menengah.

“Gelar dagang produk kelompok usaha kecil menengah ini dilakukan untuk memeriahkan peringatan Hari Keluarga tahun 2012 di Bengkulu,” ujarnya. Ia mengatakan, kelompok UKM yang akan ikut memeriahkan kegiatan tersebut berasal dari sejumlah kota dan kabupaten di Bengkulu, sehingga kegiatan pameran dagang produk UKM ini akan berlangsung ramai.
 
"Hari Keluarga dengan mengemas gelar dagang produksi UKM dapat dijadikan momen penting untuk menggagas pertumbuhan ekonomi bangsa. Melalui kekuatan usaha mikro bisa dijadikan sebagai alternatif dalam mengurangi pengangguran," ujarnya.

Hilal menambahkan, usaha mikro merupakan usaha tingkat survival atau usaha untuk mempertahankan hidup, yang kebutuhan keuangannya dipenuhi oleh tabungan dan pinjaman berskala kecil. Namun, upaya tersebut tidak akan berjalan tanpa dukungan dari pemerintah dan swasta dalam memberikan akses kepada mikro tersebut.

Melalui kelompok usaha mikro, khususnya kelompok Usaha Pengembangan Perekonomian Keluarga Sejahtera  (UPPKS), keluarga miskin ini dipersiapkan untuk mengembangkan dirinya menjadi suatu unit yang mandiri.

Kelompok UPPKS di Bengkulu hingga saat ini mencapai 528 dengan jumlah anggota mencapai 7.656 orang, terdapat 5.485 anggota dengan status pasangan usia subur dan dengan status PUS ber KB sebanyak 3.400 anggota.

Sementara itu, Kepala BKKBN Sugiri Syarief di Mataram belum lama ini mengatakan, hasil pendataan keluarga yang dilakukan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menunjukkan, jumlah keluarga di Indonesia sebanyak 62,4 juta.

Dari jumlah ini, sebanyak 44,8% atau 27 juta keluarga yang menggantungkan hidupnya pada usaha mikro.
Jika kondisi keluarga miskin  (pra sejahtera dan sejahtera 1)  ini tidak diatasi dengan segera akan mempengaruhi ketahanan bangsa.

Sebab dengan beratnya beban rumah tangga, peluang anak dari keluarga miskin untuk jenjang pendidikan menjadi terhambat dan seringkali harus bekerja untuk membantu membiayai kebutuhan keluarga.

Usaha mikro, merupakan mayoritas ekonomi yang dilakukan masyarakat miskin ini. Jumlah ini sangat besar, sehingga membahas usaha mikro sama dengan menggagas tentang nasib ekonomi bangsa di Indonesia

Sugiri menyebutkan saat ini kelompok UPPKS telah terbentuk sekitar 87.000 lebih kelompok usaha mikro binaan BKKBN yang tersebar di seluruh Indonesia.   "Berarti sudah banyak keluarga miskin yang melakukan kegiatan usaha ekonomi produktif dan dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. Namun permasalahan bagi usaha mikro selain permodalan adalah pemasaran," katanya.   

Melalui pameran dan gelar dagang ini diharapkan dapat menjadi ajang promosi bagi produk UPPKS dan usaha mikro lainnya untuk membangkitkan semangat dalam menampilkan hasil kerajinan dan berbagai produk dari daerah. (rs/rga)

Pewarta:

Editor : Rangga Pandu Asmara Jingga


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012