Madiun (Antaranews Bengkulu) - Pengemudi ojek dalam jaringan (daring) di Kota Madiun, Jawa Timur, memprotes pernyataan Calon Presiden RI Prabowo Subianto dengan menggelar aksi demo di sejumlah titik lokasi wilayah setempat, Selasa.

Unjuk rasa dimulai di Alun-Alun Kota Madiun, kemudian dilanjutkan ke kantor DPRD Kota Madiun, dan berakhir di depan Balai Kota Madiun.

"Kami menggelar aksi unjuk rasa secara spontan untuk harga diri para pengemudi ojek 'online'. Jadi, ojek 'online' bukan pekerjaan yang hina, justru mulia, halal, dan tidak merugikan orang lain," kata koordinator aksi Nanang Dwi Rahono.

Dalam aksi tersebut, mereka membawa sejumlah poster yang bertuliskan Jangan Hina Profesi Kami, Pekerjaan Kami Halal Pak Prabowo, Kami Tukang Ojek Punya Harga Diri, dan Kata-Katamu Mencerminkan Jati Dirimu.

Baca juga: Demi harga diri, para sopir ojek online hanya ingin Prabowo minta maaf

Nanang menjelaskan bahwa para pengemudi ojek "online" ini menuntut agar Prabowo Subianto meminta maaf atas pernyataannya yang disampaikan pada acara Indonesia Economic Forum, Rabu (21/11), di Jakarta.

Dalam forum itu, Capres Prabowo menyebut keprihatinannya karena saat ini banyak lulusan SMA tidak melanjutkan kuliah, tetapi menjadi ojek "online". Menurut dia,  itu hal yang menyedihkan.

"Jadi, kami tidak terima dengan pernyataan Capres Prabowo. Dengan menjadi ojek 'online', kami tidak korupsi dan tidak mencuri. Kami merasa terhina. Sekali lagi, pekerjaan kami halal dan tidak merugikan orang lain," kata Nanang.

Reaksi yang sama juga dialami oleh para pengemudi ojek daring lainnya di sejumlah wilayah di Indonesia dengan pernyataan capres dari Gerindra tersebut.

Oleh karena itu, massa meminta Prabowo segera meminta maaf kepada para tukang ojek "online" agar mereka dapat bekerja dengan tenang dan tidak merasa terintimidasi.

Aksi sekitar 30 menit tersebut berlangsung damai serta mendapat pengawalan dan penjagaan dari puluhan anggota Kepolisian Resor Madiun Kota.

Setelah puas menyerukan aspirasinya, massa yang berjumlah sekitar 100 orang itu membubarkan diri dengan tertib.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018