Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bengkulu menyebutkan dua investor swasta berminat untuk mengembangkan usaha pengolahan getah karet di wilayah itu.
"Dua perusahan itu akan membangun industri di Kabupaten Seluma dan Bengkulu Utara, namun kami belum bisa menyebutkan nilai investasi yang akan mereka tanam," kata Kepala DPMPTSP Provinsi Bengkulu, Hendry Poerwantrisno di Bengkulu, Kamis.
Dia menuturkan, rencana pembangunan pabrik ini akan meningkatkan nilai jual produk getah karet di Bengkulu melalui program hilirisasi industri yang digalakkan sejak 2016 lalu.
"Sejauh ini realisasi penanaman modal kedua investor itu berjalan mulus. Mereka telah memiliki nomor induk berusaha (NIB), saat ini masih mengurus dokumen izin usaha, Amdal dan izin lingkungan. Kalau semua perizinan itu telah selesai, maka pembangunan pabrik karet dapat segera dimulai," ujarnya.
Penguatan investasi sektor hilir, lanjutnya, dilakukan melalui pemberian insentif pajak dan kemudahan mengurus perizinan, sehingga diharapkan dapat menciptakan variasi produk derivatif komoditas karet dari Bengkulu.
"Secara nasional jumlah pabrik karet telah mencukupi, namun lokasinya berada jauh di luar provinsi Bengkulu. Karena itu, pembangunan kedua pabrik inibdiharapkan dapat menekan biaya pengiriman barang, sehingga nilai getah karet menjadi lebih stabil di tingkat petani," ujarnya.
Hendry menambahkan bahwa selain memangkas biaya produksi, masuknya kedua investor itu juga dinilai dapat mendukung pengurangan impor produk olahan lateks di pasar dalam negeri.
"Kami harap hilirisasi industri karet terus tumbuh, sehingga dapat menciptakan nilai tambah bagi komoditas unggulan," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018
"Dua perusahan itu akan membangun industri di Kabupaten Seluma dan Bengkulu Utara, namun kami belum bisa menyebutkan nilai investasi yang akan mereka tanam," kata Kepala DPMPTSP Provinsi Bengkulu, Hendry Poerwantrisno di Bengkulu, Kamis.
Dia menuturkan, rencana pembangunan pabrik ini akan meningkatkan nilai jual produk getah karet di Bengkulu melalui program hilirisasi industri yang digalakkan sejak 2016 lalu.
"Sejauh ini realisasi penanaman modal kedua investor itu berjalan mulus. Mereka telah memiliki nomor induk berusaha (NIB), saat ini masih mengurus dokumen izin usaha, Amdal dan izin lingkungan. Kalau semua perizinan itu telah selesai, maka pembangunan pabrik karet dapat segera dimulai," ujarnya.
Penguatan investasi sektor hilir, lanjutnya, dilakukan melalui pemberian insentif pajak dan kemudahan mengurus perizinan, sehingga diharapkan dapat menciptakan variasi produk derivatif komoditas karet dari Bengkulu.
"Secara nasional jumlah pabrik karet telah mencukupi, namun lokasinya berada jauh di luar provinsi Bengkulu. Karena itu, pembangunan kedua pabrik inibdiharapkan dapat menekan biaya pengiriman barang, sehingga nilai getah karet menjadi lebih stabil di tingkat petani," ujarnya.
Hendry menambahkan bahwa selain memangkas biaya produksi, masuknya kedua investor itu juga dinilai dapat mendukung pengurangan impor produk olahan lateks di pasar dalam negeri.
"Kami harap hilirisasi industri karet terus tumbuh, sehingga dapat menciptakan nilai tambah bagi komoditas unggulan," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018