Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Desa Air Meles Atas, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini tercatat menjadi sentra penghasil gula aren di wilayah itu.

Ketua Kelompok Tani Sari Aren, Desa Air Meles Atas, Kecamatan Selupu Rejang, Suparman di Rejang Lebong, Kamis, mengatakan produksi gula aren yang dihasilkan desa tersebut setiap harinya mencapai 5 ton.

"Luasan kebun aren di Desa Air Meles Atas ini paling luas di Rejang Lebong dengan jumlah pengrajin gula aren lebih dari 500 orang, kalau satu orangnya menghasilkan 10 kilogram berarti per harinya bisa menghasilkan 5 ton," ujarnya.

Produksi gula aren atau disebut masyarakat setempat sebagai gula batok itu kata dia, masih menggunakan cara-cara tradisional dan dilakukan di kebun maupun di rumah masing-masing perajin gula aren.

Gula batok yang dihasilkan warga ini selain dijual ke pedagang penampung di dalam Kota Curup juga dijual kepada pedagang pengumpul di desa mereka guna memenuhi permintaan pasar di Kota Bengkulu, Kota Palembang dan kota/kabupaten di Provinsi Sumsel maupun wilayah lainnya.

"Saat ini jual gula batok ditingkatan perajin berkisar Rp13.000 sampai Rp14.000 per kilogram, tergantung dengan kualitasnya. Gula batok ini kalau yang warnanya agak hitam biasanya dipakai untuk pembuatan "cuko" atau kuah empek-empek dan kalau yang agak cokelat biasanya untuk pembuata kue atau gula semut," tambah dia.

Jika gula aren yang sudah diolah menjadi gula semut, kata Suparman harga jualnya lebih tinggi yakni dikisaran Rp20.000-25.000 per kilogram, di mana gula semut umumnya digunakan untuk campuran minuman herbal yang menyehatkan. 

Adapun manfaat gula semut aren itu dipercaya bisa mengobati penyakit diabetes, magh, penambah stamina dan juga baik dikonsumsi oleh para olahragawan, karena mengandung protein, mineral, kalsium, magnesium, kalium, dan galatosa.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018