Rejang Lebong (ANTARA News Bengkulu) - Kalangan perajin gula aren di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan cuaca ekstrem yang melanda Tanah Air belakangan ini berpengaruh terhadap kualitas gula aren yang mereka hasilkan.

"Cuaca saat ini lagi ekstrem, kadang-kadang panas dan kemudian turun hujan hingga beberapa hari.? Keadaan ini telah berpengaruh terhadap kualitas air nira dan gula aren yang dihasilkan," ujar Acil (37) perajin aren di Kelurahan Air Bang, Kecamatan Curup Tengah, Bengkulu, Selasa.

Air nira yang dihasilkan dari batang pohon aren yang mereka sadap saat musim hujan kata dia, akan banyak mengandung air yang jika dijadikan gula aren akan menyusut dari produksi hari biasanya, selain itu juga berpengaruh terhadap rasanya yang agak keasam-asaman.

Selain intensitas hujan yang cenderung lebat, di daerah itu juga dalam beberapa hari ini juga dilanda angin yang bertiup cukup kencang di mana hal ini juga berpengaruh terhadap produksi gula aren.

Angin yang bertiup kencang akan menyebabkan air nira yang disadap terasa asam sehingga harus ditutup dengan plastik, selain itu tidak jarang air niranya yang disadap diatas pohon aren tertumpah akibat ditiup yang berhembus kencang.

Sementara itu Suparman (51), perajin gula aren yang ada di Desa Air Meles Atas, Kecamatan Selupu Rejang, menambahkan saat ini produksi gula aren atau gula batok di daerah itu masih stabil dengan harga jual berkisar Rp14.000 per kg.

"Kalau sekarang harga gula batok ini masih bertahan dikisaran Rp14.000 per kg, biasanya harga gula ini akan naik jika mendekati bulan puasa Ramadhan. Gula batok ini banyak dipakai untuk kolak dan juga pembuatan kue serta kuah empek-empek atau cuko," kata Suparman.

Produksi gula batok yang dihasilkan Desa Air Meles Atas sendiri perharinya bisa mencapai lima ton, kemudian gula batok daerah itu dan yang dihasilkan pengrajin lainnya di Rejang Lebong, dikirim ke Kota Palembang, Jambi, Bengkulu dan daerah lainnya.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018