Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Perum Bulog Sub Divisi Regional Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan pemasaran beras renceng di wilayah itu kurang diminati masyarakat setempat.

Kepala Perum Bulog Subdivre Rejang Lebong, Rudi Adlyn Damanik ketika dihubungi di Rejang Lebong, Sabtu mengatakan saat ini masyarakat tiga kabupaten yakni Rejang Lebong, Kepahiang dan Lebong membeli beras dalam ukuran cupak atau seberat 1,6 kg ketimbang beras renceng.

"Beras renceng ini belum diminati oleh masyarakat. Beras renceng ini pangsa pasarnya adalah anak kos dan masyarakat kurang mampu, tetapi di sini mereka lebih senang membeli beras ukuran cupak," ujarnya.

Beras renceng yang dijual Bulog Rejang Lebong seharga Rp2.500 tersebut kata dia, tidak diminati lantaran masyarakat masih memilih beras dengan takaran cupak baik untuk konsumsi per hari maupun untuk kebutuhan dalam sebulan, yang dijual berkisar Rp15.500 setiap cupak.

Sementara itu, stok beras Bulog Sub Divre Rejang Lebong saat ini tambah dia, mencapai 1.500 ton dan diperkirakan mencukupi kebutuhan masyarakat tiga kabupaten hingga Maret 2019 mendatang.

"Stok mencukupi untuk tiga bulan hingga tiga bulan kedepan, selain itu dari pantauan petugas kita di lapangan harga beras masih stabil, kendati saat ini musim panen mulai berakhir," kata dia lagi.

Untuk harga jual beras jenis premium saat ini di jual pedagang berkisar Rp13.000 per kg, sedangkan beras jenis medium berkisar Rp9.400 per kg, atau masih dibawah HET yang ditentukan pemerintah.

"Kalangan masyarakat Kabupaten Rejang Lebong, Kepahiang dan Lebong agar tidak khawatir, karena stok kita cukup dan harga jual juga masih stabil," kata Rudi Adlin Damanik.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018