Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Bengkulu Beni Ardiansyah mengatakan upaya mengembangkan Danau Dendam Tak Sudah menjadi objek wisata tidak boleh mengorbankan ekosistem yang ada di kawasan itu. 

"Ekosistem di sana beragam, dari mulai tanaman hingga satwa endemik. Karena itu, program pengembangan Danau Dendam Tak Sudah menjadi objek wisata perlu mempertimbangkan kajian ekologi dan budaya agar keanekaragaman hayati serta kearifan lokal di sana tetap lestari," kata Beni Ardiansyah di Bengkulu, Kamis.

Dia menjelaskan, kebijakan pembangunan yang dibuat pemerintah dalam bidang pariwisata tidak boleh fokus hanya pada aspek kepentingan ekonomi saja, namun juga perlu mengarah pada aspek lingkungan.

Pembangunan pariwisata yang tidak komprehensif mempertimbangkan aspek lingkungan, lanjut Beni, dikhawatirkan dapat menjadi penyebab berbagai kerusakan karena Danau Dendam Tak Sudah merupakan sumber air bagi masyarakat di Kota Bengkulu.

"Danau Dendam seperti mesin injeksi yang menekan air laut sehingga menjadikan sumur warga tidak terasa asin. Oleh sebab itu, pemerintah tidak boleh mengorbankan lingkungan hanya untuk mendapatkan keuntungan dari industri wisata, tetapi harus menjaga keseimbangan antara lingkungan dan wisata itu sendiri," ujarnya.

Lebih lanjut Beni menyampaikan, saat ini pihaknya belum melihat strategi ampuh yang dipersiapkan pemerintah untuk mengatasi ancaman kerusakan ekosistem yang sewaktu-waktu dapat terjadi akibat dampak dari pengembangan kawasan itu menjadi objek wisata.

Selain aspek ekosistem lingkungan, pemerintah juga perlu melibatkan masyarakat setempat terkait pengelolaan danau agar tidak menimbulkan konflik sosial pada kemudian hari.

Beni khawatir, apabila pemerintah telalu fokus terhadap industri pariwisata, maka lingkungan dan kearifan lokal masyarakat lambat laun akan terpinggirkan karena digeser kepentingan politik serta bisnis yang kuat.

"Ada tiga poin yang perlu disusun pemerintah sebelum mengembangkan danau itu menjadi destinasi wisata baru di Bengkulu, yaitu master plan yang berpihak terhadap lingkungan, regulasi yang mengayomi hingga kelembagaan yang melibatkan masyarakat," ucapnya.

Dalam berita sebelumnya disebutkan, Pemerintah Provinsi Bengkulu telah menyiapkan tiga langkah strategis terkait pengembangan objek wisata Danau Dendam Tak Sudah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui industri pariwisata di wilayah itu.

Langkah pertama yang akan dilakukan adalah memperlebar jalan untuk memberikan kenyamanan bagi para wisatawan. Kedua, membangun pusat kuliner yang menyediakan beragam makanan dan minuman. Ketiga, membangun jogging track mengelilingi lahan seluas 80 hektare di danau tersebut.


Proyek pengembangan kawasan itu akan dikerjakan dalam tempo dua tahun, yaitu membuat konsep dan perencanaan pada 2019, lalu kemudian mulai melakukan realisasi pembangunan fisik pada 2020.

Pewarta: Sugiharto Purnama

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019