Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Dua tenaga kerja asing asal China yang bekerja di pembangunan PLTU Pulau Baai Kota Bengkulu menjadi korban penganiayaan pada siang Rabu, 16/1.

Kepala Bidang Humas Polda Bengkulu, AKBP Sudarno, di Bengkulu, Rabu, menyampaikan bahwa kejadian ini diduga akibat salah seorang pekerja lokal tidak terima atas pemecatan yang menimpanya.

"Ya, memang ada (dugaan kejadian tindak penganiayaan tersebut)," kata dia.

Kedua korban diketahui bernama Yan Guozhong (50) dan Chang Cheng Yun (41), keduanya bekerja pada perusahaan PT. HYPEC.

Sementara, terduga pelaku penganiayaan berinisial RH (23). Awalnya RH bekerja pada tempat pembangunan PLTU Pulau Baai bersama dengan dua korban.

Menurut keterangan salah satu saksi, ZL, ia mendengar jeritan salah seorang korban dan langsung berlari ke lokasi kejadian. Di lokasi, saksi mendapati korban sudah tergeletak di tanah, dan melihat terduga pelaku sedang memegang balok kayu.

Terduga pelaku juga memaki korban, karena menganggap bahwa karena korbanlah yang menjadi penyebab pelaku kehilangan pekerjaan.

"Sekarang sedang ditangani Polres Kota Bengkulu, untuk korban sedang mendapat pertolongan medis di rumah sakit," ujarnya.

Pewarta: Boyke ledy watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019