Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Warga di Kota Bengkulu sebagian besar mengeluhkan harga minyak tanah nonsubsidi pada tingkat pedagang pengecer bertahan tinggi yaitu Rp12.000/liter.

Harga minyak tanah itu sebelumnya berkisar Rp10.500-Rp11.000/liter, namun usai lebaran Rp12.000/ liter pada tingkat pangkalan, sedangkan tingkat pengecer lebih tinggi lagi, kata kata seorang ibu rumah tangga di Kelurahan Sawah Lebar, Kota Bengkulu Sabra wati,Jumat.

Ia mengatakan, untuk mencari minyak tanah pada tingkat pedagang pengecer agak sulit dan hanya didapat pada tingkat pangkalan, sedangkan stok pada tingkat pangkalan sudah menipis.

"Kami tetap membutuhkan minyak tanah untuk mengantisipasi bila gas tiga kilogram habis di pasaran, maka kembali menggunakan kompor biasa," ujarnya.  Seorang pedagang pangkalan minyak tanah di Kota Bengkulu Baharudin mengatakan, stok gas tiga kilogram saat ini mulai lancar meskipun masih di batasi dari agen.

Sedangkan minyak tanah tetap menjual Rp12.000 karena didatangkan langsung dari Palembang, berbeda bila minyak tanah itu membli di Pertamina Depo Pulau Baai Bengkulu, harganya bisa dijual lebih murah.  Kebutuhan akan minyak tanah dan gas tiga kilogram masih dominan diperlukan warga menengah ke bawah, sedangkan gas 12 kilogram saat ini dijual Rp90.000 dipangkalan, ujarnya.

Harga gas tiga kilogram itu tidak bisa dirubah pedagang sembarangan karena sudah ditemtukan melalui Harga Eceran Tertinggi (HET) dikeluarkan pemerintah daerah setempat, ujarnya.

Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bengkulu Rahman memperkirakan, harga ketiga bahan pokok itu ke depan kembali normal terkait lancarnya pemasokan bulan September 2012.(Z005)

Pewarta:

Editor : Rangga Pandu Asmara Jingga


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012