Banda Aceh (Antaranews Bengkulu) - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyatakan, lokasi semburan gas bercampur lumpur yang terjadi dua hari lalu di Gampong (desa) Tanjong Meunjeu, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara hingga kini belum bisa dinyatakan aman bagi masyarakat setempat.

"Lokasi tersebut (semburan gas) dinyatakan benar-benar aman yang diperkirakan lebih kurang dalam waktu satu pekan ke depan," ucap Kepala Pelaksana BPBA, Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Jumat.

Ia mengatakan, kepada masyarakat sekitar diimbau untuk tetap tenang dan, sementara waktu tidak mendekati dengan melintasi garis polisi yang terpasang di area lokasi titik semburan gas.

Pihaknya khawatir akan dampak negatif yang bisa ditimbulkan terutama bagi masyarakat setempat, jika mendekati lokasi titik semburan gas karena mengandung zat-zat berbahaya bagi kesehatan manusia.

Laporan tim yang turun ke lokasi kejadian di Aceh Utara bahwa semburan lumpur kini telah berhenti total, dan disimpulkan kejadian ini murni akibat shallow gas (gas dangkal/gas rawa), ujarnya.

Memang hasil tes material, mengindikasikan tidak mengandung gas alam atau minyak bumi sebagaimana yang diduga oleh publik. Tetapi segala kemungkinan bisa saja terjadi," kata Dadek.

Kapolsek Tanah Jambo Aye, AKP Adi Sucipto melaporkan, sejumlah sumur milik warga kini mengeluarkan gelembung udara setelah terjadinya semburan lumpur yang disertai pelepasan gas di Gampong Tanjong Meunjeu, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, Rabu (23/1).

"Ada sejumlah sumur milik warga di sekitar lokasi terjadinya semburan lumpur dan gas sekarang mengeluarkan gelembung udara di dalam sumurnya," kata kapolsek.

Menurut dia, beberapa sumur masyarakat yang mengeluarkan gelembung udara di sekitar lokasi semburan lumpur disertai gas antara lain, sumur milik Nurlian Salim (70), dan Nadir (38), serta di halaman rumah milik M Yusuf (51) terdengar suara gemuruh di dalam tanah. 

"Lokasi sejumlah rumah tersebut berjarak sekitar 40 meter dari lokasi semburan lumpur dan gas tersebut. Masyarakat belum diperbolehkan mendekati areal tersebut," terangnya.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019