London (Antaranews Bengkulu) - Pertandingan ke-100 Pep Guardiola bersama Manchester City berubah menjadi bencana ketika tim asuhannya kalah 1-2 di St. James Park yang memperjauh jarak dari perebutan gelar juara liga.
Terhibur gol Sergio Aguero pada detik ke-24, yang merupakan gol tercepat di Liga Premier, Manchester City malah bermain lamban ketika menghadapi Newcastle yang menciptakan dua gol balasan di paruh kedua lewat Salomon Rondon dan Matt Ritchie, dari titik putih.
Kekalahan itu menempatkan City empat poin di belakang pemimpin klasemen Liverpool, tim asuhan Jurgen Kloop itu memiliki peluang untuk memperlebar jarak menjadi tujuh poin ketika mereka menjamu Leicester pada Rabu.
"Kami memiliki kesempatan hari ini untuk mengurangi jarak. Besok adalah pertandingan bagi lawan kami. Ketika kalian tertinggal, kalian harus memenangi pertandingan dan kami tidak bisa melakukan itu," kata Guardiola seperti diberitakan Reuters.
Baca juga: Tumbang di markas Newcastle, Manchester City gagal pangkas jarak dari Liverpool
City disebut-sebut memiliki potensi sebagai juara liga musim ini, namun kekalahan tersebut membuat pembicaraan tentang hal itu seperti bermimpi.
"Saya tahu tantangannya besar, di semua kompetisi begitu," kata Guardiola. "Jika kalian ingin naik sebagai klub, kalian harus menerima tantangan. Saya lebih memilih di posisi itu."
Yang menjadi kejutan bagi dia adalah melihat tim yang mengganas di bulan Januari itu mendadak tampak datar dan ceroboh.
"Malam ini bukan yang terbaik bagi kami, kami tidak tampil bagus," kata Guardiola.
"Kami tidak memiliki ritme permainan, lamban dan kurang agresif. Pertandingan tadi tidak bagus. Kami tidak mempertahankan bola kedua dengan baik, kami harus berbenah."
Jika menang, itu akan menjadi kemenangan Pep ke-74, namun dia akan menyamai rekor rivalnya, Jose Mourinho, yang meraih kemenangan ke-73 dalam 100 laga bersama Chelsea.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
Terhibur gol Sergio Aguero pada detik ke-24, yang merupakan gol tercepat di Liga Premier, Manchester City malah bermain lamban ketika menghadapi Newcastle yang menciptakan dua gol balasan di paruh kedua lewat Salomon Rondon dan Matt Ritchie, dari titik putih.
Kekalahan itu menempatkan City empat poin di belakang pemimpin klasemen Liverpool, tim asuhan Jurgen Kloop itu memiliki peluang untuk memperlebar jarak menjadi tujuh poin ketika mereka menjamu Leicester pada Rabu.
"Kami memiliki kesempatan hari ini untuk mengurangi jarak. Besok adalah pertandingan bagi lawan kami. Ketika kalian tertinggal, kalian harus memenangi pertandingan dan kami tidak bisa melakukan itu," kata Guardiola seperti diberitakan Reuters.
Baca juga: Tumbang di markas Newcastle, Manchester City gagal pangkas jarak dari Liverpool
City disebut-sebut memiliki potensi sebagai juara liga musim ini, namun kekalahan tersebut membuat pembicaraan tentang hal itu seperti bermimpi.
"Saya tahu tantangannya besar, di semua kompetisi begitu," kata Guardiola. "Jika kalian ingin naik sebagai klub, kalian harus menerima tantangan. Saya lebih memilih di posisi itu."
Yang menjadi kejutan bagi dia adalah melihat tim yang mengganas di bulan Januari itu mendadak tampak datar dan ceroboh.
"Malam ini bukan yang terbaik bagi kami, kami tidak tampil bagus," kata Guardiola.
"Kami tidak memiliki ritme permainan, lamban dan kurang agresif. Pertandingan tadi tidak bagus. Kami tidak mempertahankan bola kedua dengan baik, kami harus berbenah."
Jika menang, itu akan menjadi kemenangan Pep ke-74, namun dia akan menyamai rekor rivalnya, Jose Mourinho, yang meraih kemenangan ke-73 dalam 100 laga bersama Chelsea.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019