Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu menyebutkan bahwa perekonomian di daerah Bengkulu tumbuh dengan inflasi terkendali. 

"Perekonomian Provinsi Bengkulu pada triwulan ke IV mampu tumbuh meski tidak setinggi triwulan sebelumnya," kata Kepala Tim Advisory Pengembangan Ekonomi Daerah Bank Indonesia Cristin D. Sidabutar di Bengkulu, Selasa. 

Pada triwulan ke IV pertumbuhan ekonomi di Bengkulu sebesar 4,76 persen (yoy)  yang sebelumnya pada triwulan III 2018 lebih tinggi yaitu sebesar 4,99 persen (yoy). 

Secara keseluruhan, ekonomi Bengkulu pada 2018 mampu tumbuh sebesar 4,99 persen, sedikit meningkat jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi 2017 yaitu sebesar 4,98 persen.

Pertumbuhan tersebut sesuai dengan perkiraan Bank Indonesia di mana ekonomi Bengkulu tahun 2018 diproyeksikan tumbuh kisaran 4,87 persen hingga 5,07 persen.

Peningkatan tersebut didorong oleh stimulus fiskal pemerintah yang lebih baik dibandingkan dengan tahun 2017.

Untuk tekanan inflasi di Bengkulu pada triwulan ke IV 2018 menurun sebesar 2,35npersen, lebih tendah dibandingkan dengan inflasi triwulan III 2018 sebesar 2,87 persen.

Menurut dia, terjadinya penurunan inflasi triwulan IV 2018 disebabkan oleh redanya tekanan inflasi pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan (komoditas angkutan udara) serta kelompok bahan makanan (komoditas cabai merah, daging, ayam ras, serta beras). 

Turunnya inflasi tahun 2018 dibandingkan dengan tahun 2017 yaitu sebesar 3,56 persen yang bersumber dari kelompok jasa dan barang kecuali kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, serta kelompok bahan makanan. 

Oleh karena itu, inflasi di Bengkulu tahun 2018 telah tercatat lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata historis inflasi selama tiga tahun terakhir (2015 hingga 2017) sebesar 3,94 persen.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019