"Outlook inflasi pada awal 2024 di Provinsi Bengkulu diprakirakan meningkat yang disebabkan oleh adanya momentum pemilu dan HBKN Ramadhan dan Idul Fitri yang mendorong peningkatan konsumsi dan mobilitas masyarakat," kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu Darjana di Bengkulu, Kamis.
Selain itu, adanya penyesuaian upah minimum kota (UMK) di awal tahun, transmisi tarif cukai aneka rokok, dan PDAM juga diprakirakan menjadi faktor dari tekanan inflasi.
"Meski ada tekanan di sektor konsumsi dan mobilitas masyarakat, namun Bengkulu cukup kuat dan diperkirakan angka inflasinya tetap berada pada rentang target inflasi nasional 3 plus minus 1 persen (yoy)," kata dia.
Menurut Darjana dukungan optimalisasi anggaran kementerian, lembaga dan pemerintah daerah untuk operasi pasar, pasar murah, dan SPHP dalam upaya menjaga daya beli dapat menahan laju inflasi di akhir 2023 dan awal 2024 mendatang.
Tak hanya optimalisasi anggaran, tim pengendalian inflasi juga mewujudkan program untuk memperkuat komoditas hortikultura dan pasokan pangan strategis lainnya.
"Kemudian, program peningkatan pemanfaatan alat dan mesin pertanian, serta sarana produksi pertanian untuk mendukung pengembangan klaster pangan secara end to end," kata dia.
Perluasan kerja sama antar daerah (KAD), termasuk penguatan peran badan usaha milik daerah (BUMD) pangan di daerah, penguatan koordinasi dengan kementerian lembaga dan pemerintah daerah, termasuk monitoring untuk optimalisasi program fasilitasi distribusi pangan juga menjadi fokus TPID Provinsi Bengkulu.
"Penguatan data informasi diantaranya terkait neraca pangan daerah, termasuk melalui early warning system (EWS) harga pangan daerah. Penguatan koordinasi dan komunikasi untuk menjaga ekspektasi inflasi, antara lain dalam bentuk penguatan capacity building, sosialisasi dan komunikasi," ucapnya.
Oleh karena itu, Inflasi Bengkulu pada awal 2024 diperkirakan berada rentang 3-3,2 persen (yoy). Pada Januari 2024, BI memperkirakan inflasi Bengkulu berada pada 3,06 persen (yoy), pada Februari turun ke 3,01 persen (yoy).
Kemudian pada Maret 2024, BI memperkirakan inflasi Bengkulu berada pada 3,1 persen (yoy). Dan pada April 2024, inflasi Bengkulu sedikit terdorong naik ke 3,2 persen karena adanya hari besar keagamaan nasional Ramadhan dan Idul Fitri.