Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - PT Palma Mas Sejati Bengkulu salah satu perusahaan pengolahan buah kelapa sawit, membeli buah kelapa sawit petani Rp1.210/kg.

Harga sebesar itu untuk grade A, sedangkan grade B dibeli Rp1.150/kg, demikian keterangan Manager Pabarik PT Palma Mas Sejati (PMS) Bengkulu Aswin Kobar dihubungi, Selasa.

Ia menjelaskan, harga tandan buah segar (TBS) grade A dibeli Rp1.350, grade B Rp1.250 itu turun dari sebelumnya rata-rata Rp150/kg. Sedangkan harga Crude falm oil (CPO) lokal dijual Rp7.000 turun dari sebelumnya tercatat Rp7.200 per kilogram, CPO itu dijual ke Padang dan Lampung.

Ia mengatakan, harga TBS sawit itu turun karena pengaruh pasaran internasional, hal itu terimbas pada harga kepala sawit di Indonesia. "Pabrik kami hampir tidak tertampung karena setiap hari masuk rata-rata di atas 150 ton, sedangkan kapasitas pabrik hanya 40 ton perjam," katanya.

Selama ini buah sawit yang dibeli perusahaan itu lebih diprioritaskan pada produksi sawit warga sekitar pabrik yang luas lahan kebun seluruhnya mencapai 5.000 hektare. Namun banyak juga buah sawit dijual para pemasok dari luar Bengkulu Tengah yaitu dari Seluma, Bengkulu Selatan dan Kabupaten Kaur, ujarnya.

Seorang petani kelapa sawit dari Kabupaten Kaur Satiur mengatakan, harga sawit di daerah itu turun lagi menjadi Rp500 dari sebelumnya sempat naik menjadi Rp700/kg. Sejak harga jual kelapa sawit anjlok awal bulan lalu, sebagian besar kebun kelapa sawit petani sudah dibiarkan, tidak dirawat dan dipelihhara apalagi dilakukan pemupukan.

"Kami baru merasakan sejak sepuluh tahun terakhir harga sawit sangat rendah, bila dibandingkan dengan bahan pokok, biaya pemeliharaan dan pembelian pupuk," ujarnya. Ia mengatakan, setiap hektare saat ini memerlukan biaya rata-rata di atas Rp15 juta termasuk pemupukan dan biaya panen, sedangkan dana diperoleh ari menjual buah sawit paling tinggi Rp8 juta.

"Kami mengharapkan kepada pemerintah daerah untuk mengupayakan membuat standar harga sawit daerah, sehingga petani tidak selalu dirugikan," ujarnya. Masa depan petani di Bengkulu pada umumnya menggantungkan nasipnya dari penjualan buah kelapa sawit karena salah satu usaha adalah kebun sawit dan sedikit kebun karet yang harganya juga turun.

Ketua Gabungan Petani Sawit Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Khairul Siregar mengatakan, pabrik di wilayah itu masih memebeli sawit petani dengan harga rendah yaitu antara Rp800-Rp900/kg.

Harga sawit pada tingkat pabrik di Mukomuko saat ini Rp1.050/kg, sedangkan harga crude palm oil (CPO) pasar lokal bertahan Rp6.900 dari sebelumnya Rp7.000/kg, jumlah itu belum seimbang dengan harga tandan buah segar (TBS) diterima pabrik pengolahan kelapa sawit daerah itu, ujarnya.(Z005)

Pewarta:

Editor : Rangga Pandu Asmara Jingga


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012