Paris, (ANTARA/Xinhua-OANA) - Satu organisasi Islam Prancis berencana menuntut majalah satire Charlie Hebdo sehubungan dengan penyiaran kartun yang menghina Nabi Muhammad SAW, demikian laporan media setempat, Kamis (20/9).
        
Uni Organisasi Islam Prancis mengumumkan organisasi itu akan menempuh jalur hukum terhadap mingguan tersebut, karena menghasut kebencian rasial, kata Radio France Internationale di dalam laporan di jejaringnya.
       
Majalah Prancis itu, Rabu (19/9), menggambarkan Nabi Muhammad SAW dalam keadaan bugil di dalam beberapa kartun, tindakan yang dapat memicu kemarahan umat Muslim lagi setelah penyiaran film anti-Islam buatan AS, yang menyulut protes mematikan di seluruh negara Muslim.
        
Polisi Prancis menangkap seorang pemuda Muslim yang bermaksud menyerang mingguan Charlie Hebdo karena menyiarkan kartun yang menyakiti perasaan umat Muslim tersebut.
        
Cendekiawan Muslim Tariq Ramadan, Kamis, menyeru umat Muslim agar tenang, demikian laporan Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Jumat pagi. Ia memberitahu radio Europe 1, "Satu-satunya sikap yang layak dalam menghadapi provokasi oleh mereka yang ingin menyebarkan Islamofobia di Prancis atau oleh Charlie Hebdo, yang ingin memanfaatkan keadaan, ialah mengabaikan serangan ini dan memandang jauh ke depan. Katakanlah, 'Kami orang Prancis, kami mendukung masa depan Prancis'."
   
Perdana Menteri Prancis Jean-Marc Ayrault, Rabu, menyatakan "siapa saja yang benar-benar merasa kepercayaan mereka dilanggar" dapat melakukan tindakan hukum jika mereka merasa hukum telah dilanggar. Namun ia juga menegaskan "kebebasan berpendapat dijamin" di Prancis.
        
Menteri Urusan Eropa Bernard Cazeneuve mengatakan mereka yang menikmat kebebasan berbicara juga mesti memiliki semangat etika dan tanggung jawab.
        
Media setempat melaporkan polisi Prancis telah melarang demonstrasi untuk menentang kartun itu dan film anti-Islam "Innocence of Muslims" sebagai langkah pencegahan setelah seruan beredar di jejaring sosial agar memprotes film tersebut.(ant)

Pewarta:

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012