Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu,mengimbau warga dan nelayan di daerah ini untuk tidak menggunakan alat tangkap ikan jenis “Tramel Net” atau alat tangkap udang untuk mengantisipasi kepunahan ikan “Mikih” ikan komersil tetapi langka yang hanya hidup di sejumlah sungai di daerah ini.

“Alat tangkap ikan jenis tersebut mampu untuk menangkap ikan di sungai daerah ini, baik ikan besar maupun ikan kecil sehingga bisa membuat ikan jenis ini cepat punah,” kata Kabid Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Mukomuko Nasyyardi di Mukomuko, Selasa.

Ia mengatakan hal itu setelah mendapat informasi terkait dengan jenis alat tangkap ikan yang selama ini rutin digunakan oleh warga dan nelayan yang ada di Kecamatan Air Dikit menangkap ikan mikih.

Menurutnya, informasi terkait jenis alat tangkap ikan yang digunakan untuk menangkap ikan mikih di sungai di wilayah ini sangat berharga untuk disampaikan kepada warga dan nelayan setempat.

Warga dan nelayan di wilayah ini tidak hanya menggunakan alat tangkap ikan jenis ini, termasuk memasang alat tangkap ikan ini dengan sangat rapat sekali sehingga memudahkan dalam menangkap ikan mikih.

Ia menyatakan, instansinya akan melakukan pembentukan kelompok konservasi ikan mikih untuk mengantisipasi kepunahan ikan mikih di daerah ini dan menyosialisasikan larangan menggunakan alat tangkap ikan ini.

Instansinya akan mensosialisasikan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan ini serta dampaknya terhadap sumber daya ikan mikih yang ada di Sungai Air Dikit kepada masyarakat setempat.

Selain itu, ia mengatakan, kelompok konservasi yang terdiri dari warga yang berada dekat dengan sungai di wilayah ini melakukan penangkaran anak ikan mikih sebagai bagian pelestarian ikan ini.

“Kita ingin membudidayakan ikan  ini dengan cara melakukan penangkaran anak ikan ini,” ujarnya pula.

Ia menyatakan, masyarakat dan nelayan harus tahu bahwa ikan mikih ini komersil tetapi langka sehingga perlu adanya solusi dan cara agar ke depan keberadaan ikan ini tidak punah.

Selain itu, salah satu cara untuk melestarikan ikan mikih di sungai daerah ini, katanya,  penangkapannya yan harus dibatasi.

Lebih lanjut, ia menyatakan, biar budi daya ikan mikih ini jadi, maka semua pihak terutama masyarakat dan nelayan setempat untuk menjaganya.Ia menyebutkan, saat ini ikan mikih hidup di Sungai Teramang, Sungai Air Bikuk dan Sungai Air Dikit.

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019