Masyarakat di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengeluhkan polusi udara dari cerobong asap pabrik minyak kelapa sawit milik PT KAS dekat Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) yang menghubung Provinsi Bengkulu dengan Sumatera Barat di Kecamatan Teramang Jaya.

“Letak pabrik PT KAS tersebut sangat dekat dengan Jalinsum, sehingga mengakibatkan polusi udara di sekitar pabrik tersebut,” kata warga Desa Lubuk Sanai, Kabupaten Mukomuko Wahyudi dalam keterangannya di Mukomuko, Selasa.

Ia mengeluhkan polusi udara yang berasal dari cerobong asap pabrik tersebut saat melintas pada sore hari di Jalan Lintas Sumatera yang berada dekat dengan pabrik tersebut.

Ia menyatakan, asap pabrik tersebut tidak hanya membuat polusi udara, tetapi juga mengurangi jarak pandang pengguna kendaraan dari Bengkulu dan Sumatera Barat yang melintas di jalan raya tersebut.
 

Ia menilai, cerobong asap pabrik milik perusahaan sawit tersebut sangat rendah, hampir sama tinggi dengan jalan sehingga asap pabrik tersebut menutupi pandangan pengendara jalan tersebut.

Menurutnya, seharusnya cerobong asap pabrik tersebut jauh lebih tinggi dari jalan agar asap pabrik tersebut tidak membuat polusi udara di sekitar jalan nasional tersebut.

kata Kabid Penataan, Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko Fernandi mengatakan bahwa ketinggian cerobong asap pabrik milik perusahaan tersebut sudah memenuhi standar, yakni dua kali tinggi bangunan pabrik.

Ia menjelaskan, cerobong asap pabrik tersebut terlihat sama tinggi dengan jalan raya tersebut karena letak bangunan pabrik tersebut lebih rendah dari jalan sehingga cerobong asap pabrik juga terlihat sama tinggi dengan jalan.

Menurutnya, sebaiknya pihak perusahaan pengolahan minyak mentah kelapa sawit tersebut mengukur ketinggian cerobong asap pabriknya bukan dari tinggi bangunannya tetapi dari tinggi jalan.

Ia menyatakan, instansinya hanya bisa mengimbau perusahaan tersebut agar meninggikan cerobong asap pabrik, untuk mengantisipasi jangan sampai terjadi polusi udara di sekitar lingkungan pabrik tersebut.

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019