Dua orang warga Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, diduga hilang akibat terbawa arus banjir melanda daerah itu pada Jumat (26/4) malam sekitar pukul 22.00 WIB.
Kepala BPBD Kabupaten Kepahiang, Taufik ditemui di Desa Ujan Mas, Sabtu mengatakan banjir yang melanda daerah itu akibat meluapnya Sungai Musi di Kecamatan Ujan Mas sehingga merendam ratusan rumah tersebar di tiga desa yakni Desa Suro Bali, Desa Tanjung Alam dan Desa Air Hitam.
"Ada tiga warga yang hanyut terbawa banjir, namun satu orang selamat dan dua lainnya masih hilang, di mana waktu kejadiannya pada Jumat malam sekitar 22.00 WIB di Danau Suro," ujarnya.
Warga yang hilang ini kata dia, berprofesi sebagai petani ikan di Danau Suro yakni Abdul Muhtalib (43) warga Desa Suro Ilir, dan berhasil diselamatkan oleh warga.
Baca juga: Dua orang anak meninggal akibat banjir di Bengkulu
Baca juga: Gubernur perintahkan jajaran turun atasi banjir dan longsor
Sedangkan dua warga lainnya yakni Kirno Santoso (35) dan Rohim (50), saat ini hilang dan diduga terbawa arus banjir yang menerjang wilayah itu.
Dua warga yang hilang ini tambah dia, saat kejadian sedang diatas rakit keramba ikan mereka yang dibawa hanyut banjir hingga mendekati dam intake PLTA Musi. Saat mendekati pintu pembuangan utama rakit keramba ketiganya terbalik, dan kemudian satu orang bisa menyelamatkan diri dan dua orang lainnya hilang.
"Dua orang bisa berenang, satu orang tidak bisa berenang. Satu orang bisa menyelamatkan diri, kemudian satu orang lagi berupaya menyelamatkan yang tidak bisa berenang dan sampai sekarang hilang," jelasnya.
Selain adanya dua warga setempat yang hilang kata Taufik, banjir ini juga telah menyebabkan tiga desa ini terisolir akibat akses jalan yang rusak dan tertutup material banjir berupa lumpur, batu maupun timbunan tanaman roboh yang terbawa banjir menutupi jalan dan jembatan.
"Saat ini warga membutuhkan bahan makanan dan minuman, karena rumah mereka masih terendam banjir dan lumpur. Kalangan warga ini mengungsi ditempat penampungan di desa, sedangkan untuk dapur umum belum bisa didirikan karena akses jalan belum bisa dilalui," jelas dia.
Baca juga: Malam ini, Rejang Lebong dilanda banjir dan longsor
Baca juga: Bengkulu dikepung banjir
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
Kepala BPBD Kabupaten Kepahiang, Taufik ditemui di Desa Ujan Mas, Sabtu mengatakan banjir yang melanda daerah itu akibat meluapnya Sungai Musi di Kecamatan Ujan Mas sehingga merendam ratusan rumah tersebar di tiga desa yakni Desa Suro Bali, Desa Tanjung Alam dan Desa Air Hitam.
"Ada tiga warga yang hanyut terbawa banjir, namun satu orang selamat dan dua lainnya masih hilang, di mana waktu kejadiannya pada Jumat malam sekitar 22.00 WIB di Danau Suro," ujarnya.
Warga yang hilang ini kata dia, berprofesi sebagai petani ikan di Danau Suro yakni Abdul Muhtalib (43) warga Desa Suro Ilir, dan berhasil diselamatkan oleh warga.
Baca juga: Dua orang anak meninggal akibat banjir di Bengkulu
Baca juga: Gubernur perintahkan jajaran turun atasi banjir dan longsor
Sedangkan dua warga lainnya yakni Kirno Santoso (35) dan Rohim (50), saat ini hilang dan diduga terbawa arus banjir yang menerjang wilayah itu.
Dua warga yang hilang ini tambah dia, saat kejadian sedang diatas rakit keramba ikan mereka yang dibawa hanyut banjir hingga mendekati dam intake PLTA Musi. Saat mendekati pintu pembuangan utama rakit keramba ketiganya terbalik, dan kemudian satu orang bisa menyelamatkan diri dan dua orang lainnya hilang.
"Dua orang bisa berenang, satu orang tidak bisa berenang. Satu orang bisa menyelamatkan diri, kemudian satu orang lagi berupaya menyelamatkan yang tidak bisa berenang dan sampai sekarang hilang," jelasnya.
Selain adanya dua warga setempat yang hilang kata Taufik, banjir ini juga telah menyebabkan tiga desa ini terisolir akibat akses jalan yang rusak dan tertutup material banjir berupa lumpur, batu maupun timbunan tanaman roboh yang terbawa banjir menutupi jalan dan jembatan.
"Saat ini warga membutuhkan bahan makanan dan minuman, karena rumah mereka masih terendam banjir dan lumpur. Kalangan warga ini mengungsi ditempat penampungan di desa, sedangkan untuk dapur umum belum bisa didirikan karena akses jalan belum bisa dilalui," jelas dia.
Baca juga: Malam ini, Rejang Lebong dilanda banjir dan longsor
Baca juga: Bengkulu dikepung banjir
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019