Mukomuko (ANTARA Bengkulu) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, akan melakukan penyemprotan secara massal kandang unggas warga setempat mengunakan disinfektan, untuk mengantisipasi virus flu burung.

"Kalau jadwal pelaksanaannya mulai hari Senin (8/10) hingga selesai," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko, Elxandi, di Mukomuko, Jumat.

Ia mengatakan penyemprotan massal kandang unggas warga setempat itu, sebagai salah satu antisipasi setelah belasan ekor ayam ditemukan mati mendadak di daerah itu diduga diserang virus "tetelo" atau (Newcastle Deseases-ND).

Belasan ekor ayam yang mati mendadak, lanjutnya, ditemukan di Kelurahan Bandarratu pada Jumat (29/9) 10 ekor, dan di keluarahan yang sama pada Selasa (2/10) dua ekor ayam mati, dan Desa Ujungpadang Selasa (2/10) empat empat ekor ayam juga mati mendadak.

"Kemungkinan masih banyak lagi ayam mati mendadak tetapi tidak dilaporkan kepada petugas peternakan," ujarnya. Sedangkan ciri-ciri ayam mati terserang virus "tetelo" atau ND ini kata dia, tidak jauh berbeda dengan virus flu burung, untuk itu perlu dilakukan penyemprotan massal ini juga sebagai bentuk antisipasi unggas terserang virus H5N1.

Selain kegiatan penyemprotan massal mengunakan disinfektan, pihaknya juga akan memberikan vaksin ND terhadap 2.000 ekor unggas warga setempat yang diduga terserang virus yang menular terhadap unggas lain itu.
"Saat ini petugas dari Badan Penyuluhan Kecamatan (BPK) sedang melakukan pendataan untuk memastikan sasaran unggas dengan jumlah 2.000 ekor yang akan diberikan vaksin ND," ujarnya.

Dalam kesempatan itu juga pihaknya akan memberikan penyuluhan kepada warga yang memelihara unggas agar rutin melakukan penyemprotan mengunakan disinfektan kandang unggasnya agar terhindar dari virus ND.

"Kalau tidak ada disinfektan warga juga bisa mengunakan air sisa cucian yang telah bercampur deterjen bubuk, dan air itu sangat keras dan bisa membunuh kuman termasuk virus yang menempel di kandang unggas," ujarnya menyarankan.(fto)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012