Program vaksinasi Hewan Penular Rabies (HPR) di 15 kecamatan di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini belum berjalan maksimal karena minimnya ketersediaan vaksin yang dimiliki daerah itu.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah Pusat Kesehatan Hewan (UPTD Puskeswan) Curup drh Firi Asdianto di Rejang Lebong, Selasa, mengatakan pihaknya masih menunggu pengiriman vaksin HPR baik dari pemerintah pusat, Pemprov Bengkulu dan pengadaan dari pemkab setempat.

"Untuk kegiatan vaksinasi massal belum dilakukan, kami hanya melayani vaksinasi HPR terbatas karena stok yang kami punyai sekitar 500 dosis saja," kata dia.

Stok tersebut, kata dia, adalah sisa cadangan 2018 sebanyak 2.000 dosis yang sudah meraka pakai untuk kegiatan vaksinasi HPR dalam beberapa kelurahan dan desa di Kecamatan Curup Tengah, Curup Utara dan Curup Selatan belum lama ini.

Program vaksinasi massal yang akan dilaksanakan di 156 desa dan kelurahan yang tersebar di 15 kecamatan di Rejang Lebong ini diperkirakannya baru akan berjalan normal setelah Idul Fitri mendatang, karena diperkirakan kiriman dari Kementerian Pertanian, pemprov maupun pemkab sudah mereka terima.

Terbatasnya vaksin tersebut, kata dia, menyebabkan pelayanan vaksinasi HPR secara gratis ini baik untuk hewan berupa jenis anjing, kucing dan kera dilaksanakan terbatas terutama diberikan kepada warga yang datang ke Kantor Puskeswan Curup di Kelurahan Talang Rimbo Lama, Kecamatan Curup Tengah.

Program vaksinasi HPR tahun ini akan menyasar sekitar 16.000 ekor HPR tersebar dalam 15 kecamatan, jumlah ini sama dengan tahun sebelumnya kendati jumlah HPR di daerah sesuai dengan pendataan tahun 2016 lalu mencapai 35.000 ekor.

Target HPR yang akan divaksin ini kata Firi Asdianto, disesuaikan dengan ketersediaan vaksin dikirimkan pemerintah pusat maupun provinsi, sedangkan yang dari pemkab setempat sebanyak 2.000 dosis.
 

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019