Belasan aktivis lingkungan dan mahasiswa membentuk Komunitas Peduli DAS Air Bengkulu yang bertujuan mendorong para pihak untuk mempercepat upaya penyelamatan kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Air Bengkulu.

Koordinator Komunitas Peduli DAS Air Bengkulu Joni Irawan mengatakan, sebagai langkah awal penyelamatan DAS Air Bengkulu, pihaknya terlebih dahulu akan melakukan penguatan internal komunitas.

Penguatan internal tersebut penting dilakukan agar setiap anggota komunitas memiliki pemahaman atau pengetahuan tentang DAS Air Bengkulu.

Penguatan internal tersebut termasuk akan melakukan survei langsung terhadap aliran DAS Air Bengkulu yang sudah tercemar.

"Air DAS yang keruh sepanjang tahun itu saja sudah cukup bagi kita untuk mengindentifikasi apakah sebuah aliran sungai itu baik atau tidak," kata Joni.

Ia menambahkan, anggota komunitas peduli DAS Air Bengkulu ini bukan hanya dari kalangan aktivis ataupun pecinta lingkungan saja tapi juga dari kalangan akademisi mulai dari dosen kehutanan, hidrologi, arsitektur dan berbagai disiplin ilmu lainnya.

Dengan anggota yang berasal dari lintas profesi dan berbagai disiplin ilmu ini diharapkan bisa mempercepat upaya perbaikan dan penyelamatan aliran DAS Air Bengkulu dari kerusakan yang disebabkan oleh alih-fungsi hutan menjadi perkebunan dan pertambangan.

Sementara itu, dosen Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu (Unib) Faiz Barchia mengatakan, wilayah DAS Air Bengkulu sudah bisa dikategorikan rusak berat. 

"Ini bisa dibuktikan dengan menurunnya daya dukung DAS terhadap hidup dan kehidupan didalamnya dari waktu ke waktu. Sehingga berdampak merugikan masyarakat secara ekonomi, sosial dan budaya," terangnya.

Menurut dia, ancaman banjir, kekeringan, serta pencemaran berat air dan tanah maka harus ada upaya penyelamatan yang kongkrit, dan harus segera dilakukan. 

"Seperti pengelolaan DAS Air Bengkulu terpadu yang dalam perjalanannya tetap harus melibatkan berbagai pihak mulai dari pemerintah daerah dan sejumlah stakeholder terkait lainnya," katanya.

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019