Operasi pengamanan lebaran Idul Fitri dengan sandi nala ketupat 2019 resmi dimulai. Operasi ini digelar selama 13 hari terhitung sejak 29 Mei hingga 10 Juni 2019.

Kepolisian Daerah (Polda) Bengkulu menerjunkan sebanyak 1.072 personil kepolisian dari berbagai satuan di Bengkulu akan dikerahkan untuk mengamankan operasi nala ketupat 2019.

Polda Bengkulu juga mendirikan 38 pos yang terdiri dari 16 pos pelayanan dan 22 pos keamanan. Pos ini didirikan di daerah yang rawan tindak kejahatan, macet dan tempat wisata.

Salah satu pos berdiri di wilayah rawan terjadi bencana alam, salah satunya di kawasan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah.

Di Kota Bengkulu didirikan 2 pos pelayanan dan 2 pos keamanan. Diantaranya 2 pos pelayanan di Bandara Fatmawati dan dikawasan wisata Pantai Panjang. Dua pos keamanan didirikan di Pantai Zakat dan di jalan KZ Abidin.

Di Rejang Lebong didirikan 5 pos, terdiri dari 2 pos pelayanan dan 3 pos keamanan. Sebanyak 3 pos keamanan didirikan di kawasan rawan tindak kejahatan, salah satunya di Talang Gunung Binduriang dan di Tanjung Aur Sindang Klingi.

"Pospam kita mulai dari daerah Kaur, Mukomuko sampai Rejang Lebong. Termasuk Pospam juga kita dirikan di daerah rawan bencana," kata Kepala kepolisian daerah (Kapolda) Bengkulu Brigadir Jenderal Polisi Supratman usai menggelar upacara peresmian operasi ketupat nala 2019 di lapangangan Mapolda Bengkulu, Selasa.

Disisi lain, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan, pihaknya juga akan mengerahkan seluruh alat berat untuk disiagakan di kawasan rawan bencana.

"Kita pastikan semua alat berat kita siagakan di daerah rawan bencana," katanya.

Ia juga menegaskan, pihak Pemprov Bengkulu juga telah menyiapkan standar operasional prosedur (SOP) untuk antisipasi bila terjadi banjir dan longsor pada saat arus mudik dan balik pada Idul Fitri 1440 Hijriah ini.

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019