Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Bengkulu mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penyakit yang umum diderita saat bulan puasa dan Hari Raya Idul Fitri. 

"Pola makan secara umum di luar puasa yaitu tiga kali sehari dan diselingi dengan mengkonsumsi cemilan otomatis berubah saat puasa," kata Ketua IDI Bengkulu, Syafriadi di Bengkulu, Jum’at. 

Ia mengatakan sebelum puasa umumnya kita mengkonsumsi makanan pokok sebanyak tiga kali sehari menjadi dua kali. 

Pada kondisi ini sistem pencernaan bekerja berlebihan karena proses pencernaan akan berhenti setelah delapan jam mengkonsumsi makanan pokok seperti nasi. 

Saat bulan puasa pencernaan akan memiliki tenggang waktu dalam memproses makanan. 

"Sebab kita sahur jam 04.00 WIB dan proses pencernaan selesai 8 jam kemudian, saat  proses pencernaan selesai maka sistem pencernaan beristirahat," ujarnya. 

Di saat istirahat sistem pencernaan memperbaiki diri mengganti sel-sel yang rusak, produksi hormon pankreas dengan menetralisir gula, dan produksi insulin yang berkurang. 

Dia menyebutkan bahwa bisa saja penyakit diabetes seseorang dapat sembuh dengan cara berpuasa. 

Selain itu bukan tidak mungkin seseorang dengan penyakit saluran pencernaan yang mengalami gangguan, tanda-tanda disepsia, gangguan lambung, asam lambung saat berpuasa dapat sembuh dengan memakan makanan yang tidak berlebihan. 

Namun, jika masyarakat mengkonsumsi makanan secara berlebihan saat berbuka puasa maka dapat menimbulkan berbagai macam penyakit seperti infeksi saluran pernafasan (ISPA) karena berbuka dengan mengkonsumsi minuman dingin . 

Syafriadi mengatakan bahwa saat berpuasa suhu tubuh mengalami kenaikan maka kita merasakan perasaan meriang atau demam deman ringan. 

"Yang awalnya suhu tubuh berada di 37 derajat dengan mengkonsumsi minuman dingin bersuhu 0 derajat membuat tubuh menjadi lemas karena harus menyesuaikan suhu di tubuh," ujarnya. 

Selain itu, setelah bulan puasa berakhir banyak banyak masyarakat yang "balas dendam" dengan makan banyak saat Hari Raya Idul Fitri. 

Jika makanan tidak dibatasi maka berbagai macam penyakit akan timbul seperti perut sakit, mencret, radang tenggorokan akibat mengkonsumsi minuman yang manis.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019