Bandarlampung (ANTARA Bengkulu) - Tiga penyair Lampung lolos seleksi untuk mengikuti Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) VI Jambi, 29-31 Desember 2012.

Informasi dari tim kurator dan panitia PPN VI dalam pengumuman yang diterima di Bandarlampung, Senin, menyebutkan sebanyak empat penyair Lampung mengikuti seleksi PPN VI.

Namun hanya tiga penyair Lampung yang lulus seleksi mengikuti kegiatan penyair tersebut, yaitu Alya Salaisha-Sinta, Fitri Yani, dan Isbedy Stiawan ZS.

Satu lainnya, Dahta Gautama dinyatakan tidak lolos seleksi.

Para penyair yang lolos seleksi itu berhak mengikuti pertemuan tersebut pada Desember mendatang, bersama 231 penyair asal Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Brunei Darussalam.

Penyair Lampung Isbedy Stiawan ZS, salah satu yang lolos seleksi mengikuti PPN VI di Jambi itu, mengungkapkan kebanggannya atas lolosnya tiga penyair Lampung dalam event tersebut.

Kurator PPN VI Jambi adalah Acep Zamzam Noer, Gus tf, dan Dimas Arika Miharja.

Menurut data panitia PPN VI Jambi, tercatat sekitar 3.000 puisi yang masuk namun yang terseleksi hanya 300 puisi.

Pertemuan Penyair Nusantara ini dimulai di Medan, kemudian berlanjut di Jawa Tengah, lalu Malaysia, Brunei Darussalam, Sumatera Selatan tahun 2011, dan tahun 2012 ini digelar di Jambi.

Isbedy mengaku telah mengikuti kegiatan ini sejak di Medan, Malaysia, Brunei Darusaalam, dan Sumatera Selatan.

"Saya berharap di Jambi nanti, saya bersama teman-teman penyair Lampung lainnya yang lolos seleksi bisa hadir," kata penyair yang dijuluki HB Jassin sebagai "Paus" Sastra Lampung itu pula.

Dia menyatakan, saat ini sedang berada di Yogyakarta untuk mengikuti Temu Sastra Mitra Praja Utama (MPU) VII, 15-17 Oktober 2012.

Isbedy menilai, kurasi ini sangat ketat, apalagi ketiga kuratornya bukan nama asing dalam ranah perpuisian di tanah air.

"Saya yakin penilaian ini objektif. Meski harapan saya, penyair yang tidak lolos jangan berkecil hati, bahkan harus menjadi cambuk ke depan agar berkarya lebih baik lagi," ujar dia lagi.

Dia menyayangkan sedikit penyair Lampung yang mengikuti seleksi PPN VI Jambi ini.

Padahal, soal kuantitas ataupun kualitas pegiat sastra di daerah ini tidak kalah dengan daerah lain, kata dia.

"Memang saat ini regenerasi penyair di Lampung terlambat. Setelah generasi Fitri Yani dan Agit Yogi Subandi yang kuat, belum tampak yang muncul penyair dari kalangan muda," ujar Isbedy pula.

Ia mengharapkan, regenerasi penyair harus segera berjalan di Lampung, sehingga peran serta Dewan Kesenian Lampung, Kantor Bahasa Provinsi Lampung, UKMBS Unila, dan sanggar-sanggar sastra dan budaya diperlukan sekali.

"Lembaga-lembaga itu bisa menggelar workshop sastra. Juga media cetak yang memiliki ruang sastranya dapat menemukan bibit baru dari generasi muda. Predikat Lampung sebagai negeri penyair oleh Nirwan Dewanto mesti dipertahankan," ujar Isbedy lagi. (ant)

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012