Komunitas pencinta superhero Indonesia menggelar aksi menyampaikan pesan agar semua pihak lebih mengutamakan perdamaian bangsa dibandingkan harus terlibat konflik pemilu yang kini memasuki tahapan sidang gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Kami hadir memakai kostum superhero supaya menarik perhatian masyarakat, kami sampaikan seruan perdamaian," kata Koordinator Komunitas pencinta superhero Indonesia, Riko Maukaro saat aksi di sekitar Tugu Patung Kuda, Jakarta, Selasa.
Baca juga: Sidang MK - Tuntutan link berita jadi alat bukti tak berdasar
Baca juga: Berikut agenda lanjutan sidang MK hari ini
Aksi itu digelar lantaran proses pemilu presiden sempat diwarnai kericuhan, para pencinta figur superhero ini tak ingin kejadian yang sama terjadi kembali saat tahapan proses sengketa pemilu.
"Itu yang tidak kita inginkan, kericuhan seperti 21-22 Mei 2019 jangan terulang lagi," katanya.
Kericuhan setelah pleno penetapan hasil penghitungan suara pemilihan presiden lalu, menurut dia, sangat merugikan masyarakat.
Sejumlah orang jadi korban kericuhan, kemudian masyarakat dirugikan akibat gangguan tersebut merembet ke sektor lain.
"Kita lihat pusat perbelanjaan sempat tutup, sejumlah jalan tidak bisa diakses, belum lagi sisi psikologisnya," ujar Riko.
Aksi-aksi damai seperti yang mereka lakukan, lanjut Riko, diharapkan mampu ikut menjadi bagi masyarakat.
Baca juga: Sidang kedua, gedung MK dijaga ketat
Baca juga: Wiranto: Bukan pendukung Prabowo, ada pihak ketiga yang gerakkan aksi sidang MK
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
"Kami hadir memakai kostum superhero supaya menarik perhatian masyarakat, kami sampaikan seruan perdamaian," kata Koordinator Komunitas pencinta superhero Indonesia, Riko Maukaro saat aksi di sekitar Tugu Patung Kuda, Jakarta, Selasa.
Baca juga: Sidang MK - Tuntutan link berita jadi alat bukti tak berdasar
Baca juga: Berikut agenda lanjutan sidang MK hari ini
Aksi itu digelar lantaran proses pemilu presiden sempat diwarnai kericuhan, para pencinta figur superhero ini tak ingin kejadian yang sama terjadi kembali saat tahapan proses sengketa pemilu.
"Itu yang tidak kita inginkan, kericuhan seperti 21-22 Mei 2019 jangan terulang lagi," katanya.
Kericuhan setelah pleno penetapan hasil penghitungan suara pemilihan presiden lalu, menurut dia, sangat merugikan masyarakat.
Sejumlah orang jadi korban kericuhan, kemudian masyarakat dirugikan akibat gangguan tersebut merembet ke sektor lain.
"Kita lihat pusat perbelanjaan sempat tutup, sejumlah jalan tidak bisa diakses, belum lagi sisi psikologisnya," ujar Riko.
Aksi-aksi damai seperti yang mereka lakukan, lanjut Riko, diharapkan mampu ikut menjadi bagi masyarakat.
Baca juga: Sidang kedua, gedung MK dijaga ketat
Baca juga: Wiranto: Bukan pendukung Prabowo, ada pihak ketiga yang gerakkan aksi sidang MK
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019