Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu tengah melakukan pemantauan jumlah anak putus sekolah di 15 kecamatan di Rejang Lebong dengan melibatkan petugas pengawas sekolah SD dan SMP.

"Kami sudah meminta pengawas SD dan SMP untuk memantau anak yang putus sekolah dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong, sehingga nantinya tidak ada anak usia sekolah yang bersekolah," ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong, Noprianto di Rejang Lebong, Selasa.

Baca juga: Jumlah siswa baru di Rejang Lebong mengalami penurunan

Pentingnya kelangsungan pendidikan anak-anak tersebut kata dia, karena nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa, apalagi saat ini pemerintah sudah mengucurkan anggaran yang cukup besar untuk membiayai program pendidikan gratis.

Pemkab Rejang Lebong telah mengalokasi anggaran untuk sejumlah kegiatan seperti pengadaan bahan seragam gratis untuk siswa baru ditingkat SD dan SMP baik swasta maupun negeri.

Baca juga: Menanti eksekusi mati otak pembunuhan Yuyun

Kemudian program lainnya berupa penambahan sarana prasana dunia pendidikan tersebar dalam 15 kecamatan serta perekrutan ratusan guru honor atau TKS, guna ditempatkan di sejumlah sekolah yang kekurangan guru.

Ia berharap, dengan adanya program sekolah gratis ini nantinya tidak ada lagi anak usia sekolah yang tidak bersekolah, hal ini selaras dengan visi misi Bupati dan Wakil Bupati Rejang Lebong guna menjadikan daerah itu sebagai kota pendidikan, pariwisata dan relegius.

Baca juga: Cinta segitiga diduga penyebab pembunuhan duda di Rejang Lebong
Baca juga: Tersangka pembunuhan duda di Rejang Lebong merupakan mantan atlit beladiri
Baca juga: Jalan kabupaten rusak, warga Rejang Lebong belanja ke Musi Rawas

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019