Sebanyak 24 kelurahan Kota Bengkulu yang masuk dalam kawasan kumuh akan selesai ditata pada 2019. Penataan ini dilakukan Kementerian PUPR dalam program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang bekerjasama dengan Pemerintah Kota Bengkulu.

"Fokus dari program ini adalah untuk menjadikan Kota Bengkulu kota yang bebas dari kekumuhan," kata Walikota Bengkulu Helmi Hasan saat melaunching penyerahan Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM) progran Kotaku di Kelurahan Pematang Gubernur, Kota Bengkulu, Rabu.

Helmi menjelaskan, total anggaran untuk pengentasan kawasan kumuh di 24 kelurahan pada 2019 ini mencapai Rp35,5 miliar. Anggaran kegiatan ini bersumber dari pinjaman luar negeri yang dibiayai Islamic Development Bank (IDP). 

Pelaksanaan program Kotaku di 24 kelurahan ini akan melakukan pengerjaan fisik pembangunan jalan lingkungan, drainase lingkungan, instalasi pengolahan air limbah (Ipal) komunal dan pembuatan sumur bor.

Selain kegiatan tersebut, kata Helmi, Pemkot Bengkulu juga akan menambah lampu penerangan jalan di 24 kelurahan yang dananya bersumber dari APBD Kota Bengkulu.

"Ada hal yang memang tidak tertangani misalnya lampu jalan maka pemerintah kota yang mengambil alih dari APBD. Jadi program ini memang keroyokan," jelas Helmi.

Sementara itu, Koordinator Program Kotaku Jumadul Fikri mengatakan, sebanyak 20 kelurahan dari 24 kelurahan saat ini pembangunannya sedang berjalan. Sisanya empat kelurahan lagi masih dalam proses dan ditargetkan selesai akhir tahun.

Ia menjelaskan, program Kotaku ini sudah berjalan sejak 2017 lalu. Dari 67 kelurahan yang ada di Kota Bengkulu, kelurahan kumuh yang masuk dalam SK Walikota Bengkulu sebanyak 49 kelurahan. Sebanyak 12 kelurahan telah selesai ditata selama periode 2017 hingga 2018. Anggarannya sekitar Rp20 miliar.

Pada 2019 penataan kawasan kumuh menyasar 24 kelurahan dengan anggaran Rp35,5 miliar. Sisanya 11 kelurahan lagi akan dikerjakan pada 2020 dengan anggaran sekitar Rp25 miliar.

"Total anggaran dari 2017 hingga 2019 sekitar 50 miliar. Ditambah 2020 anggarannya 25 miliar. Sehingga totalnya mencapai sekitar 75 miliar," papar Fikri.

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019